Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hari Kelima Pascagempa Palu, BNPB Prioritaskan Bantuan Berupa Tenaga Medis dan Obat-obatan

Satu di antara tujuh skala prioritas yang penting diketahui adalah penanganan medis dan jenazah

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Hari Kelima Pascagempa Palu, BNPB Prioritaskan Bantuan Berupa Tenaga Medis dan Obat-obatan
Tribunnews.com/Fitri Wulandari
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat ditemui di Graha BNPB, Jakarta Pusat, Selasa (2/10/2018) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memasuki hari kelima penanganan terhadap korban gempa dan tsunami yang menerjang Sulawesi Tengah (Sulteng), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memfokuskan bantuan dalam tujuh prioritas penanganan darurat.

Ketujuh prioritas tersebut diantaranya melanjutkan evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban, kemudian penanganan medis dan jenazah, lalu percepatan pemulihan jaringan listrik, selanjutnya percepatan pasokan BBM, distribusi logistik dan makanan untuk pengungsi, serta percepatan jaringan komunikasi.

Baca: Keluarga Korban Gempa Mulai Diberangkatkan ke Palu

Satu di antara tujuh skala prioritas yang penting diketahui adalah penanganan medis dan jenazah.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, prioritas yang difokuskan hari ini satu diantaranya menyalurkan bantuan tenaga medis dan obat-obatan.

Ia menjelaskan, bantuan tersebut kini sudah mulai masuk ke lokasi yang menjadi titik pengungsian.

Selain itu, bantuan berupa rumah sakit lapangan juga didirikan untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi, mengingat mereka kini hidup terbatas di pengungsian pasca gempa bermagnitudo besar itu.

BERITA TERKAIT

"Bantuan tenaga medis dan obat-obatan terus berdatangan, didirikan (pula) rumah sakit lapangan," ujar Sutopo dalam konferensi pers yang digelar di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa (2/10/2018).

Ia menambahkan, untuk jenazah yang telah dimakamkan, tentunya telah diidentifikasi terlebih dahulu.

Meskipun kondisi jenazah korban meninggal dunia mulai mengalami kerusakan, namun pencocokan identitas melalui metode sederhana seperti menyamakan wajah dan ciri tubuh turut digunakan dalam proses pengidentifikasian korban.

"Jenazah yang dimakamkan sudah diidentifikasi, identifikasi dilakukan cepat dengan difoto wajahnya dan ciri-ciri tubuh korban," jelas Sutopo.

Untuk hari ini, sebanyak 153 jenazah yang telah teridentifikasi itu telah dimakamkan.

Pemakaman dilakukan di empat lokasi, yakni Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pabaya, Pentoloan, Petobo, dan Jalan Ongko Malino.

Sebagian besar jenazah dari 153 korban dimakamkan di TPU Pabaya, yakni sebanyak 114 orang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas