Atlet Paralayang Asal Kota Batu Ini Sudah Melipat Parasut Sejak Usia 5 Tahun
Keluarga Ardi juga sudah mempersiapkan tempat peristirahatan terakhir di pemakaman umum
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Surya Sany Eka Putri
TRIBUNNEWS.COM, BATU - Keluarga masih menunggu kedatangan jenazah Ardi Kurniawan, atlet paralayang asal Kota Batu yang meninggal karena gempa di Palu, Jumat (28/9/2018).
Di rumah Ardi juga terus berdatangan kerabat yang mengucapkan bela sungkawa.
Ditemui SURYA.co.id, Asminah, ibu Ardi dan ayahnya tak kuasa menahan air matanya ketika ditanya tentang Ardi.
Mereka optimistis jenazah anaknya bisa dipulangkan ke Kota Batu.
"Ya kami yakin hari ini bisa sampai ke rumah. Soal peti mati sudah ada dari sana, semua yang diurus sudah selesai. Katanya kami tinggal menunggu saja di rumah," kata Asminah, saat ditemui di kediamannya, Rabu (3/10/2018).
Baca: Berniat Ikut Festival, Ini Fakta Penemuan Jenazah Atlet Paralayang yang Jadi Korban Gempa Donggala
Keluarga Ardi juga sudah mempersiapkan tempat peristirahatan terakhir di pemakaman umum.
Rencananya Ardi akan disholatkan di rumah orangtuanya.
"Dibawa pulang dulu ke sini, disholatkan dan baru dimakamkan," ungkapnya.
Ayah Ardi, Sugiono sesekali juga bercerita tentang anaknya.
Kenangan tentang anaknya tidak bisa dia lepaskan.
"Sejak kecil dia sama saya dan adik-adiknya main paralayang. Sejak usia lima tahun dia sudah mulai jadi pelipat parasut. Lalu lama-lama terjun juga jadi atlet. Dia anak yang tangguh," ujarnya.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu, Abdul Rochim yang juga tim penanganan bencana di Palu, menambahkan kemungkinan Ardi akan dipulangkan nanti malam.
Ada beberapa opsi, pertama Ardi bakal dipulangkan menggunakan pesawat Hercules.
Kedu, Ardi bakal dipulangkan menggunakan pesawat komersial.
"Kalau menggunakan pesawat komersial dengan rutenya turun di Bandara Juanda," kata Rochim.