Bayi yang Dibuang dari Lantai 3 Mal Dirawat di RS Harapan, Biayanya Ditanggung Polres Magelang Kota
Bayi perempuan yang dibuang ibunya dari lantai 3 itu kini dirawat di RS Harapan, Kota Magelang.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Bayi perempuan yang dibuang ibunya dari lantai 3 itu kini dirawat di RS Harapan, Kota Magelang.
Sesekali ia terbangun, merengek-rengek, menangis. Mungkin karena sakit di sekujur tubuh yang masih dideritanya.
Entah bagaimana caranya, bayi mungil itu bisa bertahan hidup, jika bukan karena keajaiban atau campur tangan dari Yang Maha Kuasa.
"Ini adalah keajaiban, bagaimana bayi mungil yang baru dilahirkan bisa bertahan hidup, setelah jatuh dari ketinggian puluhan meter," ujar Kapolres Magelang, AKBP Kristanto Yoga Darmawan, Rabu (3/10/2019) saat menjenguk bayi perempuan itu di RS Harapan, Kota Magelang.
Yoga sebenarnya masih tak percaya bagaimana bayi malang itu bisa bertahan hidup.
Ia tak percaya, bayi yang baru saja dilahirkan, tiba-tiba dibuang, dilempar dari lantai 3 gedung yang tingginya 10 sampai 15 meter tetapi masih bisa selamat.
Bayi itu sampai jatuh ke atap seng tempat parkir karyawan yang ada di bawah.
Belum berhenti, bayi itu jatuh lagi ke tanah di sela-sela gedung mal dengan tempat parkir belakang kantor pos yang kosong dan penuh bebatuan.
Bayi yang sebelumnya oleh tukang parkir hanya dikira buah sukun jatuh itu tiba-tiba menangis dan akhirnya berhasil diselamatkan.
Baca: Lagi, Anak Sapi Ditemukan Mati Tapi Organ Dalamnya Raib
Untungnya lagi, saat itu ada orang yang berada di situ.
"Saya kira itu buah sukun jatuh, jadi saya biarkan saja. Tapi kemudian ada tangisan bayi. Saya tengok, bayi itu menangis tergeletak di atas tanah, alhamdulillah" ujar Romadon (44), juru parkir yang saat itu berjaga di tempat parkir lokasi bayi dibuang.
"Secara logika, manusia dewasa sendiri pasti akan mengalami luka parah, tapi saya bersyukur bayi itu selamat, meski ada banyak luka yang ada di sekujur tubuhnya. Bahkan yang jaga parkir itu mengira itu buah sukun, tetapi bayi itu nangis, dan bisa ditemukan. Kami sangat bersyukur ini keajaiban," ujar Yoga lagi.
Setelah ditemukan, petugas kepolisian langsung membawa bayi yang dilahirkan prematur tersebut ke RS Harapan.