Lagi, Anak Sapi Ditemukan Mati Tapi Organ Dalamnya Raib
Kematian anak sapi warga Desa Langgahan, Kintamani, Bangli ini, terjadi hanya berselang 5 hari, dari kejadian misterius sebelumnya.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANGLI - Kematian anak sapi secara misterius karena organ dalam (jeroan) hilang, kembali terjadi.
Warga diminta tenang karena polisi masih menyelidiki kasus ini.
Kematian anak sapi warga Desa Langgahan, Kintamani, Bangli ini, terjadi hanya berselang 5 hari, dari kejadian misterius sebelumnya.
Berdasarkan informasi, kematian anak sapi milik warga diketahui pada Rabu (3/10/2018) sekitar pukul 07.00 Wita.
Bangkai anak sapi jantan itu ditemukan 15 meter dari kandang, setelah pemilik sapi menemukan benda mirip plasenta (ari-ari).
Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
Menurut AKP Sulhadi, godel milik Ni Nyoman Sriasih itu sejatinya baru saja lahir.
Hal ini didasari dari pengakuan wanita berusia 47 tahun itu, yang menyatakan pada hari sebelumnya (Selasa, 2 Oktober 2018) sempat mengunjungi kandang, dan masih melihat sapinya dalam keadaan bunting.
"Tadi (kemarin) pagi korban niatnya hendak memberi makan sapi, dan mengecek kondisi sapinya. Namun disadari indukan sapi itu sudah tidak bunting. Selain itu di sekitar kandang, korban juga menemukan benda mirip ari-ari. Sehingga ia menyimpulkan, sapinya sudah melahirkan," ujarnya.
Baca: Akbar Tandjung Khawatir Kasus Dugaan Korupsi Proyek PLTU Riau-1 Bakal Menggerus Suara Partai Golkar
Anakan sapi yang tidak berada di kandang membuat Nyoman Sriasih penasaran, dan memutuskan untuk mencari godel itu.
Namun kenyataan justru berkata lain, godel yang belum genap berusia 1 hari itu, justru ditemukan 15 meter dari kandang dalam keadaan mati, dengan organ dalam yang hilang.
AKP Sulhadi mengatakan, pihaknya telah mendatangi lokasi ditemukannya bangkai godel itu, serta melakukan olah TKP.
Berdasarkan hasi pemeriksaan, polisi menemukan adanya bekas rumput rusak sepanjang 15 meter, dari lokasi kandang hingga titik bangkai godel.
"Tidak ditemukan jejak yang jelas di sekitar TKP, seperti jejak kaki, maupun ceceran darah. Ini disebabkan wilayah sekitar penuh dengan rumput. Mengenai organ yang hilang, utamanya pada tiga bagian, yakni hati, paru, serta usus besar. Selain itu pada bangkai godel juga terdapat bekas gigitan pada bagian punggung belakang, berdekatan dengan ekor," kata dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.