Misteri Kematian Anak Sapi di Desa Langgahan Mulai Terkuak, Ada Jejak Kaki hingga Bekas Cakar Tajam
Rentetan kasus kematian godel (anak sapi) di Desa Langgahan, Kecamatan Kintamani sejak akhir bulan Agustus lalu mulai menemukan sedikit titik cerah.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANGLI - Rentetan kasus kematian godel (anak sapi) di Desa Langgahan, Kecamatan Kintamani sejak akhir bulan Agustus lalu mulai menemukan sedikit titik cerah.
Kuat dugaan godel peliharaan warga mati karena serangan hewan buas.
Berdasarkan olah TKP, polisi menemukan jejak kaki sepanjang enam sentimeter.
Atas petunjuk tersebut, warga kemudian mengaitkan dengan Harimau Bali yang kata mereka pernah dilihat di wilayah Desa Langgahan lima tahun lalu.
Kapolsek Kintamani, Kompol I Putu Gunawan mengatakan, dari kejadian terakhir pada Rabu (3/10/2018) tersebut, dugaan serangan hewan buas kian menguat karena temuan jejak kaki.
Saat itu, warga Desa Langgahan kembali digegerkan dengan kasus kematian godel dengan ciri-ciri sama, yakni isi perutnya hilang.
"Ini menguatkan indikasi kami bahwa kematian godel warga merupakan serangan binatang buas. Jika diamati menyerupai jejak harimau. Bahkan menurut cerita masyarakat setempat, pernah terlihat Harimau Bali pada lima tahun lalu. Ukurannya sedikit lebih besar daripada anjing," ujarnya, Jumat (5/10/2018).
Baca: Pesawat Tamu Kenegaraan IMF-World Bank Dikawal F-16 dan Sukhoi
Meski mendapat cerita dari warga, Kompol Putu Gunawan tak mau grasa-grusu mengambil kesimpulan sebelum ada bukti yang benar-benar jelas dan meyakinkan polisi.
"Tapi kami tidak bisa membenarkan itu tanpa bukti,” ucapnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap mayat godel, polisi menemukan sejumlah luka.
Di antaranya gigitan pada bagian leher dan pantat hingga beberapa bagian badan yang tercabik.
"Dengan bekas luka yang ada, prediksi awal saya adalah anjing hutan liar. Namun pada kejadian terakhir, ditemukan jejak kaki yang panjangnya enam sentimeter," paparnya.
Ia menjelaskan, yang paling menguatkan penyebab tewasnya lima godel warga di Desa Langgahan merupakan serangan hewan buas sejenis harimau, yakni bekas luka pada bagian telinga dan beberapa bagian tubuh godel lainnya. Menurut Kompol Gunawan, apabila bagian tersebut digigit, tentu memiliki luka pada dua sisi.
Kenyataan yang ada, luka justru pada satu sisi.