Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengungsi Harus Tinggalkan KTP atau KK Untuk Dapatkan Air Mineral

Rumah Hartini di Kampung Petobo tertelan lumpur hingga 10 meter tapi dia tetap diwajibkan membawa KK dan KTP untuk syarat mengambil air

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pengungsi Harus Tinggalkan KTP atau KK Untuk Dapatkan Air Mineral
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Seorang pengungsi berada di pinggir jalan di Mamboro, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (4/10/2018). Data sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, sebanyak 1407 korban meninggal dunia, ratusan orang masih belum ditemukan dan setidaknya 65 ribu rumah rusak. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun

TRIBUNNEWS.COM, PALU - Pengungsi di Lapangan Watulemo, depan Kantor Wali Kota Palu, Sulteng masih susah dapat air mineral.

Keluhan pengungsi di Lapangan antara Balai Kota Palu dan rumah Wakil Wali Kota Sigit Purnomo bermacam- macan, dari air mineral sampai susu anak-anak.

"Masa kalu mau ambil air mineral saja harus menyetor KTP atau kartu KK," ujar salah satu pengungsi, Hartini (45) di Lapangan Watulemo, Sabtu (6/10/2018).

Hartini menyebutkan, untuk meminta air mineral kemasan gelas dia diwajibkan menyetor Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) agar bisa.

Rumah Hartini di Kampung Petobo tertelan lumpur hingga 10 meter tapi dia tetap diwajibkan membawa KK dan KTP untuk syarat mengambil air.

"Rumah saya di Petobo dan semua orang tahu di kampung kami terkena tsunami lumpur dan tanah, rumah kami terkubur, masa masih minta KTP," lanjut Hartini.

Baca: Bocah Korban Tsunami Palu Menangis Usai Dapat Dukungan dari Bintang Manchester City

Berita Rekomendasi

Hartini dan suami, Bernat (50) bersama empat anak hanya selamatkan pakaian di badan, akibat lumpur yang tiba-tiba keluar dari dalam tanah usai gempa.

Menurut Hartini, seharusnya petugas bisa berlaku adil atau melihat kondisi ini dengan kaca mata kemanusiaan, bukan cara atau sistem birokrasi berbelit-belit.

"Kami harap pemerintaha atau petugas melihat kami sebagai pengungsi bukan sebagai pengemis atau apa, kita butuh masih mau hidup pak," ungkap Hartini.

Selain susahnya mendapat air mineral, para pengungsi juga berharap bantuan berupa beras, popok bayi,obat-obatan, dan pakaian setidaknya diadakan.

Diketahui, selama para pengungsi di Lapangan Watulemo belum juga melihat wali kota, wakil wali kota dan Gubernur Sulteng mengunjungan pengungsi.


Kata salah satu pengungsi, setidaknya kepala daerah dan pemerintahan di Palu dan Sulteng bisa mendengarkan keluhan para pengungsi usai bencana ini. (dal)


Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas