Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wiranto Sebut Wilayah yang Alami Likuefaksi di Palu akan Dijadikan Monumen Kuburan Massal

Salah satu contoh yakni di wilayah Balaroa, yang mengalami fenomena likuefaksi, yakni hilangnya kekuatan tanah akibat beban getaran gempa

Penulis: Reza Deni
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Wiranto Sebut Wilayah yang Alami Likuefaksi di Palu akan Dijadikan Monumen Kuburan Massal
Tribunnews.com/Reza Deni
Menkopolhukam Wiranto saat menggelar konferensi pers di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (5/10/2018) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto, menyebut usai dilakukan evakuasi korban, sejumlah wilayah akibat gempa Palu akan dijadikan monumen kuburan massal bagi para korban yang meninggal dunia.

Salah satu contoh yakni di wilayah Balaroa, yang mengalami fenomena likuefaksi, yakni hilangnya kekuatan tanah akibat beban getaran gempa.

Baca: Momen Sendu Steven Coconut Treez Minta Doa Untuk Aray Daulay dan Korban Bencana di Sulteng

"Itu yang korbannya banyak di Balaroa di kompleks perumahan itu tanahnya ambles. Alat berat bisa tenggelam karena masih lunak tanahnya, jenazah pun tak bisa ditemukan," ujarnya di Gedung Kemenpolhukam, Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (5/10/2018).

Selain di Balaroa, Wiranto juga menyebut wilayah lain, yakni Petobo yang hancur juga karena fenomena likuefaksi. 

"Tanahnya terangkat, banyak lumpur. Dan sama, kalau alat berat masuk, dia akan tenggelam," ujarnya.

Untuk itulah, Wiranto sudah berunding dengan para tokoh-tokoh masyarakat dan agama agar tempat tersebut dijadikan kuburan atau pemakaman massal.

Berita Rekomendasi

"Mereka (keluarga korban) sudah mengikhlaskan saudara-saudaranya dan mengatakan saudaranya sudah mati syahid," ujarnya Wiranto.

Baca: Korban Gempa: Kami Ingin Cepat Keluar dari Palu

Sementara, warga yang sebelumnya tinggal di tempat yang bakal dijadikan monumen atau kuburan massal tersebut, kata Wiranto, akan direlokasi ke sejumlah titik.

 "Sudah ada tempatnya, dan saya minta jangan jauh-jauh," pungkas Wiranto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas