111 Pengidap HIV/Aids di Pekanbaru Tertular Melalui Hubungan Berisiko Gay
Prio Anggoro memaparkan, penyebab utama kaum milenial tertular virus HIV adalah dari pergaulan sosial mereka.
Editor: Dewi Agustina
Ini ditambah lagi dengan kehadiran aktivis yang melabeli diri mereka atas nama Hak Asasi Manusia (HAM), dengan menyetarakan semua gender dan aktivitas mereka.
Kekhawatiran ini beralasan dengan perlindungan kelompok marjinal yang terang-terangan mendukung keberadaan gerakan Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).
Baca: Tujuh Tusukan Anak di Bawah Umur Tewaskan Yanto Blegur
"Mereka yang LGBT seakan mendapat dukungan dan pembenaran," tandasnya.
Kelompok yang sudah terang-terangan menyatakan diri mereka LGBT tanpa disadari turut menambah panjang risiko penyebaran dan penularan virus HIV/AIDS.
Priyo menyebut ‘penghalalan’ kehidupan sesama jenis ini dengan mengatasnamakan kesetaraan gender dan orientasi seksual.
Ini bahkan sudah mulai masuk disosialisasikan oleh kelompok-kelompok LGBT.
Dan menyasar kaum muda yang tanpa sadar sudah dirasuki dengan pola kehidupan LGBT.
"Bahkan ada lembaga yang mengaburkan pengertian gay saat ini," kritiknya keras.
Satu-satunya cara untuk menghambat penularan HIV/AIDS bagi kaum milenial, dengan meningkatkan peran aktif keluarga dan masyarakat.
Sensitifitas harus diperkuat dengan mencurigai berbagai kegiatan yang terselubung dalam gerakan LGBT.
Peran keluarga dibutuhkan dalam meningkatkan pemahaman ilmu agama untuk memperkuat keimanan remaja di era globalisasi saat ini. (TRIBUN PEKANBARU CETAK/iam)
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul 111 Gay di Riau Idap HIV AIDS. Perilaku Homoseksual Sulit Dideteksi. Ini Penyebabnya