Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Posko Bela Negara Kemhan Bantu Tanggulangi Bencana di Palu dan Donggala

Posko bela negara tidak hanya di daerah perkotaan yang terkena gempa tetapi juga ke daerah ke daerah daeah yang terdapat pengungsi didaearah terpencil

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Posko Bela Negara Kemhan Bantu Tanggulangi Bencana di Palu dan Donggala
Istimewa
Posko Bela Negara Kementerian Pertahanan menyalurkan logistik untuk para korban gempa di Sulawesi Tengah 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementrian Pertahanan Republik Indonesia membentuk posko bela negara yang mendisribusikan logistik untuk para korban, baik obat obatan, makanan, minuman, selimut serta kebutuhan lainnya.

Dalam pendistribusiannya, posko bela negara tidak hanya di daerah perkotaan yang terkena gempa tetapi juga ke daerah ke daearah daeah yang terdapat pengungsi didaearah terpencil, dengan jangkauan dan akses menuju ke tempat tersebut masih sangat sulit, seperti wilayah wilayah Biromaru, Tawaili, dan juga Patobo.

Baca: JK Sebut Wilayah Terdampak Likuefaksi Sulteng Tak Boleh Ditinggali Lagi, Warga Harus Direlokasi

"Kami hingga saat ini masih melakukan pembersihan puing puing akibat gempa yang terjadi, baik di jalan, di desa desa dan turun juga dalam pencarian korban yang belum di temukan, bekerja sama dengan alumni PCTA, dan menwa," ujar Kolonel (Inf) Ikram Paputungan selaku Pejabat Perwakilan Kementerian Pertahanan Prov. Sulawesi Tengah dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Selasa (9/10/2018).

Kolonel Ikram menjelaskan, posko bela negara ini akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat dan berupaya semaksimal mungkin untuk terus memulihkan kondisi Palu dan Donggala paska bencana gempa dan Stunami.

Gempa berkekuatan 7,4 Skala Richter (SR) dan disusul Tsunami yang terjadi di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018) memakan ribuan korban, baik meninggal, luka berat dan masih terus bertambah karena masih banyak korban yg masih belum ditemukan.

Bukan saja nyawa, kerusakan disebagian besar bangunan dan infrastrukturpun terjadi Kampung Petobo, kabupaten Sigi yang terletak di dekat perbatasan Palu dinyatakan menghilang tertimbun lumpur, banyak fasilitas publik seperti sekolah perkantoran, jalan-jalan dan rumah ibadah rusak akibat gempa dan Tsunami saat itu.

Berita Rekomendasi

Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan bahwa korban meninggal dunia gempa Sulawesi Tengah menembus angka dua ribu jiwa per hari ini, Selasa (9/10/2018).

Sutopo menegaskan lebih tepatnya korban jiwa meninggal dunia akibat gempa bumi Sulawesi Tengah berjumlah 2.010.

“Di Kota Palu 1.601 jiwa, di Kabupaten Donggala 151 jiwa, Kabupaten Sigi 222 jiwa, Kabupaten Parigi Moutong 15 orang, dan Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat ada 1 korban meninggal dunia,” ujar Sutopo melalui konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Pusat, Selasa (9/10/2018) siang.

Baca: Indonesia Jadi Negara Pemakan Mi Instan Terbanyak Kedua di Dunia

Sutopo mengatakan bahwa semua korban meninggal dunia telah dimakamkan.

“Sebanyak 934 jiwa dimakamkan secara massal dan 1.076 korban dimakamkan dalam makam keluarga termasuk satu warga negara Korea Selatan,” imbuhnya.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas