Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bus Sempati Star Kecelakaan Renggut Tiga Nyawa, Sang Sopir Menghilang

Bus umum Sempati Star kembali terlibat kecelakaan menyebabkan jatuh korban jiwa.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Bus Sempati Star Kecelakaan Renggut Tiga Nyawa, Sang Sopir Menghilang
Serambi Indonesia
Bus umum Sempati Star kembali terlibat kecelakaan menyebabkan jatuh korban jiwa. Kali ini terjadi di Jalan Nasional Banda Aceh-Medan, kawasan Gampong Rambayan Lueng, Kecamatan Peukan Baro, Pidie, Rabu (10/10/2018) pagi, sekitar pukul 05.30 WIB. 

TRIBUNNEWS.COM, SIGLI - Bus umum Sempati Star kembali terlibat kecelakaan menyebabkan jatuh korban jiwa.

Kali ini terjadi di Jalan Nasional Banda Aceh-Medan, kawasan Gampong Rambayan Lueng, Kecamatan Peukan Baro, Pidie, Rabu (10/10/2018) pagi, sekitar pukul 05.30 WIB.

Tiga nyawa melayang dalam musibah tersebut.

Bus Sempati Star BL 7777 AA yang sedang melaju kencang dari arah Medan tujuan Banda Aceh terlibat tabrakan beruntun dengan dua becak motor dan minibus L-300 BL 1887 AN yang dikemudikan Mahdi, warga Sukamakmur, Aceh Besar.

Dua penumpang L-300 yang meninggal yaitu Andika Yoga Anggana (20) mahasiswa, warga Gampong Tasik Lama, Kecamatan Seureuwe, Aceh Tamiang dan Bachrul Walidin (59), warga Lhoksukon, Aceh Utara.

Satu korban lainnya yang meninggal adalah pedagang sayur bernama M Hasan yang mengendarai becak mesin.

Baca: Abu Jenazah Dewa Yoga Diarak di Sungai Jalani Prosesi Pengabenan

M Hasan adalah warga Gampong Paloh Teungoh, Kecamatan Keumala, Pidie sedang dalam perjalanan untuk menjual sayur ke Pasar Pante Teungoh, Sigli.

Berita Rekomendasi

Korban sempat terseret lebih 100 meter dan mengalami luka parah.

Kasus itu berawal ketika Sempati Star yang dikemudikan Ridwan (31), warga Gampong Matang Kruet, Kecamatan Pante Bidadari, Aceh Timur sedang melaju ke arah Banda Aceh membawa 15 penumpang yang sebagian besar atlet catur yang akan mengikuti even Kejurnas Catur di Banda Aceh.

Meski suasana masih sepi namun badan jalan basah akibat hujan yang mengguyur Pidie.

Saat Sempati Star keluar dari jembatan, di depannya melaju becak mesin yang belakangan diketahui dikendarai oleh M Hasan, pedagang sayur dari Kecamatan Keumala.

Sopir Sempati Star berusaha mendahului becak namun pada saat bersamaan dari arah berlawanan melaju minibus L-300.

Akibatnya tabrakan dengan becak tak bisa dihindari.

Hantaman keras itu menyebabkan pengemudi becak terpelanting ke kanan jalan dan disambar oleh bus yang telah melaju ke arah kanan.

Baca: Anggota Yakuza Jepang Mulai Memasuki Pasar Tenaga Kerja Konstruksi

Tubuh M Hasan terseret lebih 100 meter.

Hampir bersamaan dengan menghantam becak, Sempati Star juga menghantam L-300 meski sopir L-300 sudah berusaha banting setir ke kiri.

Akibatnya, separuh bodi L-300 remuk. Bahkan, ban belakang sebelah kanan L-300 copot. Dua penumpang L-300 meninggal.

Tabrakan beruntun ini ternyata bukan saja melibatkan Sempati Star dengan satu becak mesin dan minibus L-300.

Sebab, pada saat bersamaan ada satu becak mesin lainnya yang dikendarai Ridwan (54)-- rekan dari M Hasan--yang sedang berhenti di pinggir jalan untuk ngopi, namun Ridwan belum sempat turun dari kendaraannya.

Becak mesin milik M Hasan yang dihantam bus terlempar mengenai becak Ridwan yang sedang parkir.

Kaki kanan Ridwan yang duduk di atas becak terkena hantaman becak rekannya.

Selain tiga korban meninggal, sejumlah lainnya luka-luka, yaitu Mahdi, sopir L-300 mengalami luka berat di bagian kaki dan pinggang.

Bahkan dia sempat terjepit hampir setengah jam sebelum akhirnya berhasil dikeluarkan oleh warga bersama polisi.

Baca: Paspor Jepang Paling Kuat di Dunia, Bisa Menembus 190 Negara Tanpa Visa

Korban luka lainnya adalah Ridwan, pengendara becak mesin yang sedang parkir mengalami luka berat dengan kaki kanan patah.

Berikutnya, penumpang L-300 yang luka-luka yaitu M Nasir (25), warga Sawang, Kecamatan Aceh Utara dan Khadijah (38), warga Labuhan Raya, Kecamatan Sungai Raya, Aceh Timur.

Menurut informasi, korban meninggal dari L-300, yaitu Andika Yoga Anggana dan Bachrful Walidin mengalami pendarahan hebat di bagian kepala.

Andika meninggal di lokasi kejadian sedangkan Bachrul Walidin mengembuskan napas terakhir dalam perawatan di RSU Tgk Abdullah Syafi’i, Beureunuen.

Korban lainnya yang juga meninggal di lokasi kejadian adalah M Hasan, pengemudi becak.

Kapolres Pidie, AKBP Andy Nugraha Setiawan Siregar SIK kepada Serambi, Rabu (10/10/2018) menjelaskan, kasus tabrakan beruntun itu sudah ditangani Unit Laka Polres Pidie.

Keempat kendaraan telah ditarik ke Mapolres Pidie.

Baca: Sumenep Wilayah Paling Parah Terdampak Gempa di Situbondo

"Kami sudah berulangkali mengimbau sopir bus dan L-300 atau pengguna jalan pada umumnya supaya tidak ngebut di jalan karena sangat membahayakan diri sendiri dan orang lain," kata Andy didampingi Kasat Lantas Polres Pidie, AKP Radhika.

Kapolres menambahkan, pascainsiden itu, sopir bus Sempati Star bernama Ridwan, langsung menghilang.

"Kita imbau agar menyerahkan diri secara baik-baik kepada pihak kepolisian. Jika dalam waktu 24 jam tidak menyerahkan diri kita bisa masukkan dalam DPO polisi," kata Kapolres Pidie. (naz/c43/fit)

Artikel ini telah tayang di Serambinews.com dengan judul Sempati Star Renggut Tiga Nyawa

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas