Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ekonomi Palu Mulai Bergeliat, Warga Antre di Rumah Makan, Pengusaha Ini Bisa Raup Rp 30 Juta Sehari

Antrean tampak terlihat dari para pengunjung yang ingin mengambil makan di tempat ini yang disediakan secara prasmanan.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ekonomi Palu Mulai Bergeliat, Warga Antre di Rumah Makan, Pengusaha Ini Bisa Raup Rp 30 Juta Sehari
TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
Pengunjung antre makan di Depot 88, Palu, Sulawesi Tengah. Hal itu karena masih sedikitnya rumah makan yang buka pascabencana 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, PALU - Aktivitas di rumah makan Depo‎t 88 di Jalan Sultan Hasanuddin, Palu, Sulawesi Tengah terlihat ramai didatangi orang-orang yang ingin menyantap makanan.

Antrean tampak terlihat dari para pengunjung yang ingin mengambil makan di tempat ini yang disediakan secara prasmanan.

Bukan tanpa alasan, hal itu karena masih sedikitnya rumah makan yang buka di Palu pasca bencana gempa dan tsunami mengguncang Palu, Sigi, Donggala, Sulawesi Tengah.

Baca: Kabupaten Sigi Pasca Gempa, Jalan Terputus, Longsor hingga Tak Ada Listrik dan Jaringan Komunikasi

Pemilik rumah makan ini, Yenny berada di ujung meja prasmanan untuk mencatat apa saja menu yang diambil.‎

Rumah makan ini memang selamat dari bencana gempa dan tsunami. Tak terlihat ada kerusakan yang terjadi di tempat ini.

Sudah sejak H+5 bencana, Yenny telah membuka kembali usaha tempat makannya untuk melayani pengunjung, utamanya para relawan yang membutuhkan makan selama berada di Palu.

Berita Rekomendasi

"Kami buka 24 jam dan memang mayoritas yang makan disini itu adalah relawan serta TNI Polri yang sedang berada di Palu," kata Yenny, Rabu (10/10/2018).

Dalam sehari, Yenny yang dibantu sekitar 8 karyawannya ini mampu menjual sekitar 1.000 porsi makanan.

Baca: Baru Dua Hari Menikah, Narwan Rela Tinggalkan Istri di Rumah untuk Bantu Evakuasi Korban Gempa Palu

Ia mengakui penjualannya memang meningkat dibanding hari biasa sebelum bencana ‎mengguncang wilayah itu.

Bahkan jika ditotal ‎ia mampu meraup omzet sekitar Rp 30 juta lantaran satu porsi makanan yang ia jual bervariasi dari Rp 25-35 ribu tergantung lauk yang dimakan.

Menu yang disediakan selama pasca bencana ini yakni makanan yang mudah diolah seperti ayam kecap, ikan goreng, telur ayam dan capcay.‎


"Selama bencana ini sekitar 1.000 porsi setiap harinya. Untuk harganya itu tergantung dia pakai apa lauknya, rata-rata dari Rp 25-35 ribu per porsinya," kata Yuli.

Caption : Pengunjung antre makan di Depot 88, Palu, Sulawesi Tengah. Hal itu karena masih sedikitnya rumah makan yang buka pasca bencana.

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas