Bidan Dona De Fretes Sulap Kampung Kumuh jadi Bersih Warna-warni
Prestasi membanggakan berhasil dirtorehkan Dona Wahyuni de Fretes, gadis pelopor kampung warna Bobotsari Purbalingga.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki
TRIBUNNEWS.COM, PURBALINGGA - Prestasi membanggakan berhasil dirtorehkan Dona Wahyuni de Fretes, gadis pelopor kampung warna Bobotsari Purbalingga.
Bidan RSUD Goeteng Taroenadibrata ini berhasil lolos ke tahap penjurian Lomba Pemuda Pelopor Tingkat Nasional 2018.
Ia dipanggil untuk meju ke tingkat nasional melalui surat dari Kementerian Pemuda dan Olahraga RI Nomor: 10.10.1/DII-1/X/2018 perihal Pemanggilan Peserta Pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Nasional.
Sebelumnya, tim Pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Nasional telah melakukan pencarian fakta mengenai kepeloporan Dona di Kampung Warna, Kecamatan Bobotsari, tempat perempuan itu berkiprah, 15 September lalu.
Terdapat 49 peserta dari seluruh penjuru Indonesia yang akan bersaing dalam Pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Nasional.
49 peserta ini terbagi dalam lima bidang kepeloporan yakni Bidang Pangan, Bidang Inovasi Teknologi, Bidang Sumber Daya Alam, Lingkungan dan Pariwisata (SDA L dan P), bidang Agama dan Sosial Budaya serta Bidang Pendidikan.
Dona akan mewakili Purbalingga sekaligus Jawa Tengah di bidang SDA L dan P yang akan bersaing dengan sembilan peserta dari seluruh Indonesia.
Prestasi ini tentunya membuat Dona bangga karena mampu membawa nama baik Purbalingga, sekaligus Jawa Tengah di tingkat Nasional. Dia telah menyulap kampung kumuh menjadi bersih warna warni.
“Pastinya senang dan gak percaya bisa lolos lagi untuk ikut penjurian di tingkat nasional,” kata Dona, Jumat (12/10).
Dona pun telah menyiapkan berbagai hal untuk mengikuti penjurian yang akan berlangsung (15-18/10) di Fave Hotel, Jakarta Pusat.
Beberapa persiapan yang ia lakukan sebelum penjurian di antaranya terkait bahan presentasi, video profil kepeloporan, dan produk kepeloporan.
Ia juga akan memboyong kerajinan pemuda dan ibu-ibu dari kampung warna untuk dipamerkan di sana.
“Yang dipersiapkan paling utama harus siap mental, karena di Jakarta nanti saya juga pemaparan di depan juri," ujarnya. (*)