Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Niswati Terus Meratapi Rumahnya yang Bergeser Ratusan Meter dan Tinggal Terlihat Atapnya

Niswati Sabaringgih (37) hanya bisa meratapi kondisi rumahnya yang kini sudah terendam akibat bencana likuifaksi.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Niswati Terus Meratapi Rumahnya yang Bergeser Ratusan Meter dan Tinggal Terlihat Atapnya
Tribun Jakarta/Elga Hikari Putra
Niswati duduk meratapi rumahnya yang hanya tinggal terlihat dinding atas dan atapnya saja di kawasan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (11/10/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, PALU - Niswati Sabaringgih (37) hanya bisa meratapi kondisi rumahnya yang kini sudah terendam akibat bencana likuifaksi.

Air matanya menetes menandakan kesedihan yang begitu mendalam tengah ia rasakan.

Sambil duduk selonjor diatas gunungan lumpur‎ di depan bangunan rumahnya ia cukup lama melamun.

Bisingnya suara eskavator yang sedang melakukan pencarian korban sama sekali tak mengacaukan lamunannya.

Ia pun seolah lupa bahwa helm yang ia pakai masih terus ia kenakan selama berada di depan rumahnya itu.

Baca: Cerita Nita, Warga Petobo yang Sempat Berpisah dengan Anak Balitanya Saat Gempa Palu

Saat ini, ia hanya bisa melihat bagian dinding atas serta atap rumahnya saja.

Berita Rekomendasi

Seluruh perabotan didalam rumahnya itu kini sudah tak bisa terlihat lagi oleh kedua matanya.

Segala kenangannya bersama keluarga tercinta sirna pasca wilayah Petobo, Palu, Sulawesi Tengah dihantam bencana likuifaksi pasca gempa melanda pada Jumat (28/9/2018) lalu.

Saat bencana gempa terjadi, Niswati masih berada di kantor. Sedangkan suami dan anaknya berada di dalam rumah tersebut.

Namun, ia masih bersyukur karena kedua orang yang begitu ia cintai berhasil selamat dari bencana memilukan itu.

Meski disatu sisi, ia harus merelakan tante dan saudaranya hilang dan belum juga ditemukan.


"Keluarga inti saya selamat karena mereka lari saat tanah disini itu sudah terguncang-guncang dan retak-retak saat kejadian itu," kata Niswati, Kamis (11/10/2018).

Niswati baru hari ini kembali lagi ke wilayah Petobo setelah sejak musibah gempa dan likuifaksi mengguncang, ia sekeluarga tinggal di pengungsian.

Halaman
12
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas