Swara Bui, Orkes Melayu Bentukan Rutan Kelas I Surabaya yang Memukau Penoton
Terpenjara tidak membuat kreativitas mati. Setidaknya itulah yang dibuktikan oleh Orkes Melayu Swara Bui.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Terpenjara tidak membuat kreativitas mati. Setidaknya itulah yang dibuktikan oleh Orkes Melayu Swara Bui.
Seluruh personel Orkes Melayu (OM) bentukan Rutan Kelas I Surabaya di Medaeng, Sidoarjo ini adalah para warga binaan lapas.
Namun, OM itu dibentuk untuk berupaya mengangkat mental para warga binaan dari dalam penjara.
Dengan dua vokalis yang aduhai, yakni Alfianti, Dian Santana, dan Eka Ayunda, mereka siap menghibur para penonton dengan aneka lantunan lagu dangdut, melayu, dan pop yang dikemas seciamik mungkin.
Bahkan, Swara Bui juga kerap memukau para penonton dengan dua tembang andalannya bertajuk Modus dan Indahnya Negeriku.
Suara yang mendayu-dayu, ditambah goyangan yang tak kalah asyik, membuat penonton semakin semarak menyaksikannya sembari berdendang.
Ditambah alunan musik yang OM Swara Bui yang enak didengar, membuat penonton semakin terpana.
Setiap penampilan mereka, tak kelak menambah sukacita suasana panggung ketika memberikan hiburan kepada warga binaan di Lapangan Rutan Kelas I Surabaya.
Kualitas ketiganya, saat berada di atas panggung, memang tak perlu diragukan.
Wajar, ketiga penyanyi OM Swara Bui itu merupakan biduan yang telah malang melintang di belantika musik dangdut Jatim, dimana sebelumnya sudah tur grup orkes dan juga penyanyi solo dari satu kafe ke kafe lain.
Tetapi, saat manggung, status mereka kini bukanlah orang bebas alias terpidana.
Sampai sekarang pun, status ketiganya, masih melekat dalam diri keduanya.
Lantas, apa yang membuat keduanya menjadi penghuni Rutan Kelas I Surabaya?
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.