Dilewati Dua Sesar Aktif, Surabaya Jadi Daerah Potensi Gempa di Jawa Timur
Amien Widodo, menyebut bahwa Jawa Timur dan Surabaya khususnya berpotensi terjadi gempa bumi.
Editor: Fathul Amanah
Usulan itu berkaitan dengan potensi gempa bumi yang bisa terjadi karena ada dua sesar aktif di Surabaya dan Waru.
Untuk memetakan suatu kawasan itu berisiko tinggi, sedang, atau rendah cukup sederhana.
Jika desain dan standar bangunan jelek atau tidak sesuai dengan aturan tahan gempa, dan lapisan tanah di bawahnya lembek atau lunak, kata Amien, maka masuk kategori Kawasan Risiko Bencana (KRB) gempa tinggi.
Untuk mengetahui KRB gempa sedang, lanjut Amin, jika desain bangunannya baik, tetapi lapisan tanahnya jelek.
Atau sebaliknya, desain bangunannya jelek, lapisan tanahnya bagus.
Sementara, jika desain bangunan cukup baik dan lapisan tanahnya bagus, termasuk dalam KRB gempa rendah.
Jangan panik Amin meminta masyarakat memahami mitigasi bencana gempa, pasalnya wilayah Indonesia rawan gempa.
Amien meminta masyarakat sigap dalam mengevakuasi diri dari bencana.
Masyarakat diminta untuk untuk tidak panik saat terjadi gempa.
Sebaliknya, masyarakat diminta untuk segera lari mencari tempat yang aman saat terjadinya gempa.
Baca: Warga Korban Gempa masih Berdatangan ke Balikpapan
"Begitu gempa lari tenggang langgang, harusnya lari dan mengingat yang lain. Jangan hanya mengandalkan kepanikan," ujar Amin.
Terkait gempa bumi yang melanda beberapa wilayah di Indonesia, Amin mengatakan, pihaknya mengusulkan pemerintah untuk memetakan jenis tanah di Kota Surabaya.
Pemetaan jenis tanah satu di antaranya dengan pengaturan tata ruang wilayah.
Pasalnya dari hal tersebut jika terjadi gempa diperkirakan tidak banyak menyebabkan banyak kerugian dan korban.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Surabaya Dilewati 2 Sesar Aktif, ITS Usulkan Mitigasi Gempa Pemetaan Jenis Tanah"