Kasus Pembunuhan Guru Honor di Rumah Kos, Polisi Telusuri Barang Milik Korban
Personel Polresta Banda Aceh menelusuri keberadaan barang milik Danil Juliansyah (24), guru honor yang ditemukan meninggal di ‘Alimun Kost’.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Personel Polresta Banda Aceh menelusuri keberadaan barang milik Danil Juliansyah (24), guru honor SD Negeri 53 Banda Aceh yang ditemukan meninggal di ‘Alimun Kost’ Jalan Peutomereuhom, Jurong 1 Kelinci, Gampong Kuta Alam, Banda Aceh, dalam kondisi mengenaskan, Kamis (11/10/2018) malam.
Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Trisno Riyanto SH menyebutkan, dari keterangan keluarga, ada sejumlah barang milik korban yang ikut dibawa saat hari terakhir Danil Juliansyah meninggalkan rumah, Minggu (7/10/2018) sekitar pukul 14.00 WIB.
Barang-barang tersebut, di antaranya tas ransel biru yang dikenakan korban, laptop serta sepeda motor Honda Beat hitam pada waktu itu terus ditelusuri keberadaannya oleh petugas.
Untuk mengungkap kasus pembunuhan tersebut, pihak Kepolisian juga terus memeriksa sejumlah saksi, mulai pemilik rumah kontrakan ‘Alimun kost’, Saiful Akbar (49).
Lalu rekan-rekan almarhum dan keluarga korban Danil Juliansyah juga dimintai keterangannya.
Baca: Satu Per Satu Keluarga Korban Penculikan Ditemukan, Kaki dan Tangan Jasad Solihin Terikat
"Kami masih menyelidiki dan berusaha keras mengungkap kasus ini. Karena itu, kami mohon doa dari pihak keluarga serta masyarakat, agar secepatnya kasus pembunuhan ini bisa kami ungkap sejelas-jelasnya," kata Kombes Trisno, kepada Serambi, Minggu (14/10/2018).
Sebelumnya, warga Gampong Kuta Alam, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, dihebohkan penemuan sesosok mayat pria muda di sebuah kamar kontrakan ‘Alimun Kost’ di Jalan Peutomereuhom, Jurong 1 Kelinci, Gampong Kuta Alam, Banda Aceh, Kamis (11/10/2018) malam.
Baca: Pengusaha Takut Sumbang Prabowo di Pilpres 2019, Timses Jokowi Ungkap Hal Ini
Diduga korban sudah beberapa hari meninggal di kamar itu dengan kondisi leher tersayat dan telah mengeluarkan aroma tak sedap.
Sementara itu, Abdul Hamid, ayah kandung kandung korban Danil Juliansyah yang ditemui Serambi, Sabtu (13/10/2018) malam menaruh harapan besar kepada aparat Kepolisian, agar kasus pembunuhan yang menimpa anaknya tersebut dapat secepatnya terungkap.
"Jujur kami sangat sedih. Karena sepengetahuan kami dari keluarga, anak kandung kami ini tidak pernah ada masalah, baik di desa kami tinggal ini, Ateuk Jawo, maupun di SDN 53, tempat sehari-harinya dia mengajar. Sepanjang yang kami tahu tidak pernah ada masalah sama sekali," ujar Abdul Hamid.
Baca: Kesaksian Korban Gempa Palu: Air Tsunami tidak Masuk ke Masjid Jami Pantoloan, Hanya Melompati Kubah
Karena latar belakang anaknya yang tidak pernah bermasalah itulah, sehingga keluarga ‘dihantui’ penasaran, siapa pelaku yang tega melakukan perbuatan keji terhadap anaknya itu.
"Peristiwa yang menimpa anak kami ini seperti mimpi bagi keluarga. Karena, almarhum setahu kami tidak pernah ada masalah. Bahkan kalau pulang dari sekolah, dia lebih banyak di rumah. Kalau pun sekali-kali ada keluar rumah dan teman teman-temannya, itu karena ada yang perlu. Harapan kami kasus ini cepat terungkap," kata Abdul Hamid.
Almarhum Danil Juliansyah, anak bungsu dari empat bersaudara, pasangan Abdul Hamid dan Salmi.(mir)
Artikel ini telah tayang di Serambinews.com dengan judul Polisi Telusuri Barang Milik Korban