Polres Samarinda Pelajari Semua Akun Penyebar Kabar Bohong Al Habib Umar Bin Hafidz Ditangkap
Kepolisian tidak tinggal diam mengenai kabar ditangkapnya Al Habib Umar Bin Hafidz oleh Densus 88 yang viral di media sosial.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Kepolisian tidak tinggal diam mengenai kabar ditangkapnya Al Habib Umar Bin Hafidz oleh Densus 88 yang viral di media sosial.
Dari pantauan TRIBUNKALTIM.CO, terdapat beberapa akun yang memposting hoaks mengenai ditangkapnya Al Habib Umar Bin Hafidz saat hendak keluar dari masjid Islamic Center, Samarinda pada Jumat (12/10) silam usai mengisi majelis.
Semua akun maupun informasi yang ada, akan dipelajari dan ditindaklanjuti oleh kepolisian. "Semua kita pelajari dulu, semua informasi yang ada akan kita cek," ucap Wakapolresta Samarinda, AKBP Dedi Agustono, Senin (14/10/2018).
Bahkan, tidak hanya jajaran Polresta Samarinda saja yang bergerak, namun tim Cyber Polda Kaltim juga turut serta.
"Bersama tim Cyber Polda, dan Reskrim, tapi hingga saat ini belum ada indikasi mengarah ke seseorang maupun kelompok," jelasnya.
"Pihak panitia penyelenggara maupun pihak yang dirugikan hingga saat ini belum membuat laporan. Bagi pelakunya akan dijerat UU ITE," tambahnya.
Dia pun kembali menegaskan, bahwa kabar ditangkapnya Al Habib Umar Bin Hafidz oleh Densus 88 tidaklah benar.
Saat itu, aparat dengan persenjataan lengkap memang sengaja dikerahkan untuk memberikan pengamanan ekstra kepada guru besar.
"Itu memang proses pengamanan, bukan ditangkap. Kabar itu tidak benar," tegasnya.
Untuk diketahui, sebelum kabar ditangkapnya Al Habib Umar Bin Hafidz heboh di media sosial, guru besar asal Yamen itu memimpin Tabligh Akbar di stadion Madya Sempaja, pada Kamis (11/10) silam.
Dan, pada Jumat (12/10) Al Habib Umar Bin Hafidz kembali mengisi majelis di masjid Islamic Center.
Bahkan, pihak panitia Tabligh Akbar bersama jajaran kep
olisian dari Polresta Samarinda membantah Al Habib Umar Bin Hafidz telah ditangkap.
Minggu (14/10) malam, pihak panitia bersama Polresta Samarinda mengklarifikasi kabar tersebut.
Ketua Panitia Tabligh Akbar, Habib Hasiym Bin Abdullah Bin Syekh Abu Bakar Bin Salim menjelaskan, aparat keamanan memang sengaja didatangkan dengan senjata lengkap guna memberikan pengamanan kebada Al Habib Umar Bin Hafidz, pasalnya saat itu terdapat ribuan umat yang ingin bersalaman, maupun menghampiri guru besar tersebut.
"Kita memang sebelumnya berkoordinasi dengan kepolisian untuk pengamanan, mulai dari kedatangan hingga kepulangan. Pengamanannya memang menggunakan persenjataan lengkap," ucapnya.
"Jadi, kabar Al Habib Umar Bin Hafidz ditangkap itu tidak benar," tegasnya. (*)