Program Sosial Freeport Sabet Top CSR Award
Perusahaan ini tiga penghargaan program Corporate Social Responsibility (CSR) sekaligus, yakni Top Leader on CSR Commitment 2018
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- PT Freeport Indonesia mendapatkan apresiasi pada acara TOP CSR award 2018 yang diselenggarakan oleh majalah Business News Indonesia, belum lama ini.
Perusahaan ini tiga penghargaan program Corporate Social Responsibility (CSR) sekaligus, yakni Top Leader on CSR Commitment 2018, Top CSR 2018 untuk Sektor Pertambangan dan Top CSR 2018 untuk Program Infrastruktur.
Untuk kategori “program infrastruktur”, Freeport Indonesia juga mendapat penghargaan atas pembangunan infrastruktur yang dilakukannya di Timika, seperti pembangunan Bandara Internasional Mozes Kilangin, Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM), Jembatan Pomako, Kompleks Olahraga Mimika, Fasilitas Air Minum hingga bantuan dalam pembangunan Kantor Pemerintahan Kabupaten Mimika.
Baca: Tri Berikan Kemudahan Pelanggan Untuk Dukung #PaluDonggalaBangkit
Terkait penghargaan ini, Senior Vice President Community Affairs Freeport Indonesia Claus Wamafma menyampaikan selain pembangunan infrastruktur, tiga pilar CSR yang dilakukan juga berfokus pada sektor kesehatan, pengembangan ekonomi dan pendidikan.
"Pada sektor kesehatan, Freeport Indonesia telah mencatatkan 170.000 kunjungan pasien ke fasilitas kesehatan yang dibangun dan dibiayai dari Dana Kemitraan Freeport bagi Pengembangan Masyarakat," kata Claus dalam keterangan persnya, Kamis (18/10/2018).
Selain itu, jelasnya, bekerjasama dengan “Timika Malaria Control Center” – Freeport berkontribusi terhadap penurunan kasus malaria di Timika hingga 70% dalam tiga tahun terakhir.
Di sektor ekonomi, pihaknya telah berhasil membina 118 pengusaha lokal sehingga mampu membuka setidaknya 1.036 lapangan pekerjaan baru. Bantuan ekonomi ini utamanya disalurkan ke bidang peternakan, pertanian dan perikanan, dengan jumlah total bantuan yang telah tersalurkan mencapai Rp 52,3 miliar.
Sedangkan dalam bidang pendidikan, Freeport melalui dana kemitraannya yang dikelola Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme Kamoro (LPMAK) telah memberikan setidaknya 650 beasiswa per tahun untuk warga asli Papua.
Melalui Institut Pertambangan Nemangkawi yang didirikan, Freeport juga telah menghasilkan lebih dari 3.000 lulusan, yang sebagian besarnya telah bekerja di perusahaan dan kontraktor.
"Terakhir, kami juga mendirikan asrama untuk kurang lebih 800 orang lebih anak Papua yang tengah menuntut ilmu baik di Jawa dan Papua” tambah Claus.