Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Akbar Otak Pelaku Pembakaran Rumah Meninggal di Lapas, Istri Menduga Ada yang Tak Wajar

Menurut Tika, Ampuh meninggal tidak wajar di ruangan Isolasi Lapas Kelas 1 Makassar dan diduga kuat ada tindakan kekerasan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Akbar Otak Pelaku Pembakaran Rumah Meninggal di Lapas, Istri Menduga Ada yang Tak Wajar
Tribun Timur/Sanovra JR
Jenazah Akbar Daeng Ampuh (32) yang meninggal di Lapas Kelas 1 Makassar berada di Ruang Instalasi Forensik Rumah Sakit Bhayangkara untuk divisum, Makassar, Senin (22/10). Akbar Ampuh merupakan narapidana narkoba sekaligus otak dari pembakar satu keluarga di Jl Tinumbu, Makassar, beberapa waktu lalu. Akbar Daeng Ampuh ditemukan tewas didalam selnya dengan kondisi terlilit rantai borgol. TRIBUN TIMUR/SANOVRA 

"Pada Juni 2018 lalu, kalau tidak salah tiga hari sebelum Lebaran, Dia (Diah) selundupkan HP untuk Rangga alias Ampuh. Yang bersangkutan ini sudah dilarang sampai hari ini," kata Budi, Selasa (14/8/2018).

Diah hanya dilarang saja untuk membesuk Rangga di Lapas dan sampai saat ini masih tidak diperbolehkan pihak Lapas, karena dinilai membahayakan sterilisasi di Lapas.

"HP tersebut sudah kita sita sebagai barang bukti dan perempuan itu sudah dilarang untuk membesuk Rangga di Lapas Makassar," jelas Budi.

Fasilitas Mewah?
Fakta baru didapat jika ternyata Akbar mendapat fasilitas mewah di penjara.

Hal ini terungkap setelah Akbar ketahuan pernah live facebook dari balik jeruji besi.

Hal itu ia lakukan pada tanggal 13 April 2018.

Baca: Tersangka Rio Menangis, Sudah Merencanakan Pembunuhan Muhajir dan Keluarga 2 Hari Sebelumnya

Dari video itu terlihat Akbar yang bertelanjang dada sedang asyik menikmati musik disko.

Berita Rekomendasi

Terlihat pula ruangan yang ditempati Akbar yang sepeti bukan penjara.

Ada TV, DVD, kasur, hp, & kabel charge.

Akbar Daeng Ampuh alias Rangga (32) tewas dengan lilitan rantai borgol di lehernya, Senin (22/10/2018) pagi.

Akbar ditemukan dalam ruang tahanan isolasi Blok I 1 Napi Tipikor Lapas Kelas 1 Makassar.
Ruang tahanan Akbar diubah pihak Lapas menjadi ruang isolasi dan terpisah dengan narapidana lain.

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Komisaris Polisi (Kompol) Wirdhanto Hadicaksono mengungkapkan, Akbar diduga tewas karena bunuh diri dengan memakai rantai borgol.

"Yang bersangkutan diduga bunuh diri dengan memakai rantai borgol. Jadi itu caranya melilit rantai borgolnya di leher. Ada bekas lilitan borgol besi itu," kata Wirdhanto.

Dalam jumpa pers di Lapas Kelas 1 Makassar, hasil pemeriksaan saksi-saksi terhadap Dg Ampuh diduga tewas bunuh diri karena diduga mengalami depresi berat.

"Saksi-saksi sudah diperiksa, termasuk napi yang menyebutkan korban ini alami depresi dan psikis masalah di keluarga dan masalah di luar," ungkap Wirdhanto.

Wirdhanto menambahkan, tim penyidik dari inafis Polrestabes dan tim Dokpol RS Bhayangkara tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Ampuh.

"Yang bersangkutan ini kan napi yang sering manfaatkan narapidana lain, jadi sesuai SOP dia itu diborgol dalam ruamg isolasi," tambahnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-timur.com dengan judul Sang Istri Tak Yakin Akbar Daeng Ampuh Bunuh Diri di Lapas Makassar

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas