Akbar Otak Pelaku Pembakaran Rumah Meninggal di Lapas, Istri Menduga Ada yang Tak Wajar
Menurut Tika, Ampuh meninggal tidak wajar di ruangan Isolasi Lapas Kelas 1 Makassar dan diduga kuat ada tindakan kekerasan.
Editor: Dewi Agustina
"Pada Juni 2018 lalu, kalau tidak salah tiga hari sebelum Lebaran, Dia (Diah) selundupkan HP untuk Rangga alias Ampuh. Yang bersangkutan ini sudah dilarang sampai hari ini," kata Budi, Selasa (14/8/2018).
Diah hanya dilarang saja untuk membesuk Rangga di Lapas dan sampai saat ini masih tidak diperbolehkan pihak Lapas, karena dinilai membahayakan sterilisasi di Lapas.
"HP tersebut sudah kita sita sebagai barang bukti dan perempuan itu sudah dilarang untuk membesuk Rangga di Lapas Makassar," jelas Budi.
Fasilitas Mewah?
Fakta baru didapat jika ternyata Akbar mendapat fasilitas mewah di penjara.
Hal ini terungkap setelah Akbar ketahuan pernah live facebook dari balik jeruji besi.
Hal itu ia lakukan pada tanggal 13 April 2018.
Baca: Tersangka Rio Menangis, Sudah Merencanakan Pembunuhan Muhajir dan Keluarga 2 Hari Sebelumnya
Dari video itu terlihat Akbar yang bertelanjang dada sedang asyik menikmati musik disko.
Terlihat pula ruangan yang ditempati Akbar yang sepeti bukan penjara.
Ada TV, DVD, kasur, hp, & kabel charge.
Akbar Daeng Ampuh alias Rangga (32) tewas dengan lilitan rantai borgol di lehernya, Senin (22/10/2018) pagi.
Akbar ditemukan dalam ruang tahanan isolasi Blok I 1 Napi Tipikor Lapas Kelas 1 Makassar.
Ruang tahanan Akbar diubah pihak Lapas menjadi ruang isolasi dan terpisah dengan narapidana lain.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Komisaris Polisi (Kompol) Wirdhanto Hadicaksono mengungkapkan, Akbar diduga tewas karena bunuh diri dengan memakai rantai borgol.
"Yang bersangkutan diduga bunuh diri dengan memakai rantai borgol. Jadi itu caranya melilit rantai borgolnya di leher. Ada bekas lilitan borgol besi itu," kata Wirdhanto.
Dalam jumpa pers di Lapas Kelas 1 Makassar, hasil pemeriksaan saksi-saksi terhadap Dg Ampuh diduga tewas bunuh diri karena diduga mengalami depresi berat.
"Saksi-saksi sudah diperiksa, termasuk napi yang menyebutkan korban ini alami depresi dan psikis masalah di keluarga dan masalah di luar," ungkap Wirdhanto.
Wirdhanto menambahkan, tim penyidik dari inafis Polrestabes dan tim Dokpol RS Bhayangkara tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Ampuh.
"Yang bersangkutan ini kan napi yang sering manfaatkan narapidana lain, jadi sesuai SOP dia itu diborgol dalam ruamg isolasi," tambahnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-timur.com dengan judul Sang Istri Tak Yakin Akbar Daeng Ampuh Bunuh Diri di Lapas Makassar