Sebelum Beraksi Mencuri kemudian Tewas, Rudi Sempat Cium Kening Ibunya
Rudi tewas di pelariannya setelah menenggak air minum dingin yang diberikan oleh warga.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Penyebab tewasnya Rudi (35), pelaku pencurian di Samarinda, Kaltim masih misterius.
Sebelum tewas, ia dab rekannya Andi Tono (38) sempat beraksi dengan membawa kabur dompet milik seorang warga di warung bakso, jalan Pelita.
Andi Tono babak belur dihakimi massa, sedangkan Rudi berhasil melarikan diri.
Namun tewas di pelariannya setelah menenggak air minum dingin yang diberikan oleh warga.
Hingga saat ini kepolisian masih menunggu hasil visum maupun otopsi dari RSUD AW Syahranie, terkait dengan penyebab tewasnya salah satu pelaku.
"Kalau dilihat kasat mata, pelaku (yang tewas) tidak sempat dihakimi massa, karena berhasil kabur. Kita masih menunggu hasil pemeriksaan rumah sakit," ucap Wakapolsek Samarinda Ulu AKP Robin Harapan Mangunsong, Selasa (23/10/2018).
Baca: Awkarin Bagi Momen saat Jadi Relawan di Palu, Pesan untuk Presiden hingga Sempat Mencium Bau Mayat
Pelaku yang tinggal di jalan Pelabuhan, Gang Rombong, dikenal memiliki penyakit asma akut bawaan sejak kecil.
Hal itu diungkapkan oleh salah satu kerabatnya saat ditemui di ruang jenazah RSUD AW Syahranie.
Mariyati (45) mengaku, asma yang diderita pelaku cukup parah, karena sudah diderita sejak masih anak-anak.
"Sudah lama asma, sejak kecil," terangnya.
Lanjut dia menjelaskan, sebelum mendengar kabar pelaku tewas, tadi pagi dirinya sempat ketemu dengan pelaku.
Saat itu terlihat pelaku mencium pipi dan kening ibunya, sebelum pamit meninggalkan rumah.
"Dia hanya kerja serabutan, anaknya dua ada di Palu (Sulawesi Tengah). Sempat ketemu tadi pagi, sempat minum kopi, dan saya lihat dia cium pipi dan kening ibunya sebelum pergi," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, pelaku diketahui tewas usai menenggak air dingin, usai berlari menghindari kejaran warga.
Karena kehausan, pelaku meminta air kepada warga di jalan Perniagaan.
Usai diberi air, pelaku sempat berbaring dan tidur di rumah warga tersebut.
Lalu, 30 menit kemudian pelaku tidak bangun-bangun dan diketahui telah tewas.
"Saya takut karena dia minta air sambil pegang badik, saat itu tidak ada yang ngejar dia, dan saya juga tidak tahu kalau dia habis nyuri," ucap Taming (32), warga yang memberikan air minum ke pelaku.
"Saya ambil air dari kulkas, setelah itu dia bilang mau baring, karena saya masih takut, ya saya biarkan tidur di dalam. Karena sudah cukup lama, saya bangunkan, ternyata sudah meninggal," jelasnya.