Pengetab BBM di Berau Tak Pernah Jera, Warga Minta Polisi Ambil Tindakan tegas
Memang SPBU tetap buka seperti biasa, tapi antrean yang terlalu panjang membuat masyarakat mengeluh, bahkan enggan mengantre
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG REDEB – Jajaran Polres Berau kembali melakukan pengawasan di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bahan Bakar Umum (SPBU), setelah sehari sebelumnya beredar sebuah video, seorang pengetab Bahan Bakar Minyak (BBM) mengisi jerigen-jerigen yang ditutup terpal dari atas sebuah mobil pick up, sementara antrean di belakangnya sangat panjang.
Dalam beberapa pekan ini, masyarakat Berau memang kesulitan mendapat BBM, antrean yang mengular menjadi pemandangan sehari-hari. Seperti yang terjadi di sejumlah SPBU di kawasan Rinding, Kecamatan Sambaliung, Jalan Haji Isa hingga SPBU yang ada di Jalan Bujangga.
Memang SPBU tetap buka seperti biasa, tapi antrean yang terlalu panjang membuat masyarakat mengeluh, bahkan enggan mengantre dan memilih membeli BBM eceran meski harganya lebih mahal.
“Kalau antre di SPBU bisa-bisa dipecat dari kantor, karena saya dianggap bolos kerja. Antre BBM ini bisa seharian,” kata Jamal, Rabu (24/10/2018). Jamal adalah seorang karyawan swasta yang tadinya hendak mengisi BBM di SPBU dan terpaksa membeli BBM eceran.
Sama seperti Jamal, masyarakat berharap SPBU terus diawasi oleh aparat kepolisian, untuk mencegah para pengetab menguasai antrean. “Masa setiap hari begitu (pengetab menguasai antrean),” imbuhnya.
Mendapat informasi ini, Kapolres Berau AKBP Pramuja Sigit Wahono langsung memerintahkan jajarannya untuk memantau SPBU dan menertibkan para pengetab. Dalam sekejap saja, antrean langsung lengang.
“Anggota kami melakukan penertiban di SPBU, supaya kegiatan masyarakat tidak terganggu," kata Pramuja Sigit Wahono. Dirinya mengimbau masyarakat, agar tidak melakukan pembelian BBM berulang-ulang dalam satu hari, apalagi sampai memodifikasi tanki BBM agar muat lebih banyak. "Karena BBM ini keperluan orang banyak, distribusinya harus merata," tegasnya.
Polres Berau sendiri sudah berulang kali menertibkan para pengetab, menyita kendaraan atau BBM yang mereka timbun, namun para pengetab ini seolah tak pernah jera.
Biasanya hanya sehari setelah penertiban, para pengetab itu kembali melakukan aktivitas seperti biasa, memarkir kendaraan, berjejer dan mengantre bahkan sebelum SPBU buka.
“Kalau bisa setiap hari ada polisi yang menjaga SPBU, jadi antrean tidak terus-terusan dipenuhi pengetab,” kata Kristine, warga Tanjung Redeb yang sedang antre BBM di SPBU Jalan Bujangga. (Geafry Necolsen)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.