Tragedi Lion Air JT610, Helda Tak Tahu Jawab Apa Jika Anak-anaknya Tanya Ayahnya
Helda Aprilia (31) mengaku sudah siap dan ikhlas dengan kemungkinan terburuk yang terjadi pada suaminya Ibnu Fajariyadi Hantoro
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Wartakota, Budi Sam Law Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Helda Aprilia (31) mengaku sudah siap dan ikhlas dengan kemungkinan terburuk yang terjadi pada suaminya Ibnu Fajariyadi Hantoro (33), dokter spesialis penyakit dalam, penumpang pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi.
Namun yang paling dirisaukannya adalah bagaimana ia menjawab pertanyaan kedua anaknya, yang nanti pasti akan menanyakan ayahnya.
"Gak tahu mau jawab gimana dan jawab apa, kalau anak-anak tanya ayahnya. Kedua anak saya belum mengerti kalau ada musibah ke ayahnya. Mereka tahunya sekarang ayahnya masih kerja di sana," kata Helda di rumahnya di Komplek Pelni C1/5 RT 04/RW 17 Kelurahan Baktijaya, Sukmajaya, Selasa (30/10/2018).
Baca: Mantan Pilot Senior Ungkap Situasi Kokpit yang Semrawut Saat Lion Air JT610 Jatuh, Ini Analisanya
Baca: Alami Kecelakaan Pesawat 2 Kali dan Wajahnya Hancur, Mantan Pramugari Sempat Kecewa dengan Lion Air
Helda dan Ibnu yang sudah menikah selama 7 tahun dikaruniai dua anak yang masih balita, yakni Farisa (4) dan Fatih (1,5).
Selama 9 bulan terakhir ini Ibnu mendapat tugas Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS) di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka. Hal itu dikarenakan Ibnu lulus studi spesialis penyakit dalam dan wajib tugas atau dinas di daerah selama setahun.
Sehingga Ibnu ditugaskan di RSUD Kota Bangka Tengah sejak 9 bulan lalu dari sebelumnya bekerja di RS Kanker Dharmais, Jakarta Barat.
Sementara itu Helda juga merupakan dokter rehab medik yang berdinas dI RSUD Pasarrebo, Jakarta Timur.
Menurut Helda, Jumat (26/10/2018) sore, suaminya pulang ke rumahnya di Depok.
"Sebulan sekali, suami saya memang selalu pulang. Lalu seperti biasa, Senin subuh di berangkat lagi untuk kembali ke Pangkal Pinang. Dia memang sangat tanggung jawab atas tugasnya sebagai dokter. Pagi itu terakhir komunikasi saya dengan suami, kalau dia sudah di bandara dan sedang boarding serta siap terbang," katanya.
Baca: Persib: 5 Pertandingan Tidak Menang, Gomez Targetkan 18 Poin, Banding Bojan dan Ezechiel Ditolak
Baca: Kesaksian Penumpang Lion Air JT610 Denpasar-Jakarta, Cium Bau Gosong Lalu Lampu Seat Belt tak Padam
Helda mengaku tidak ada firasat apapun yang dirasakannya.
"Semuanya terasa biasa saja, gak ada firasat. Saya akhirnya baru tahu dari ipar, jam 10 an. Dia tanya apakah suami saya sudah berangkat atau belum. Sebab katanya ada pesawat Lion Air jatuh," katanya.
Informasi itu membuatnya lemas hingga akhirnya ia pasrah.
Kesedihan mendalam tampak jelas di wajah Helda. Meski begitu pandangannya tetap tenang dengan mata yang seperti berkaca-kaca. Tak ada air mata yang jatuh di pipinya.
Perempuan berhijab, itu tampak tegar. Sesekali ia membuka smartphonenya dan melihat foto suaminya dengan seksama.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.