Widiarsana Yakin Tengkorak yang Tercecer di Hutan TNBB adalah Ayahnya yang Hilang 2 Tahun Lalu
I Gede Widiarsana mengaku ayahnya hilang sejak dua tahun lalu. Widiarsana berfirasat bahwa tengkorak dan tulang belulang itu adalah ayahnya.
Penulis: I Made Ardhiangga
Editor: Dewi Agustina
Sugiyana sempat membuka HP yang ia temukan.
Ada satu pesan soal pinjaman BPKB.
Seorang pencari janur kemudian mengaku mencium aroma busuk yang sangat menyengat setahun lalu.
"Setahunan yang lalu itu memang bau busuk menyengat kata pencari janur. Pencari janur mengira bau busuk dari bangkai binatang," ujarnya.
Perlu Tes DNA
Kapolsek Gilimanuk, Kompol I Nyoman Subawa mengatakan, dari petunjuk STNK dan HP, pihaknya melakukan penyisiran di sekitaran lokasi.
Tak lama kemudian, sebuh dompet juga ditemukan.
Di dalam dompet ditemukan kartu jaminan kesehatan atas nama I Ketut Sudarna.
"Tapi untuk memastikan memang perlu dilakukan tes DNA. Ini juga untuk mengetahui penyebab kematian korban. Hanya saja, hal tersebut nanti Polres Jembrana yang akan menangani," bebernya.
Pekerja pembabat semak belukar, Sugiyana mengaku, usai menemukan tengkorak dan tulang belulang, ia langsung melapor ke Polsek Melaya.
Dari Polsek Melaya diarahkan ke Polsek Gilimanuk. Dari situ kemudian ada petugas Polsek Gilimanuk melakukan identfikasi di lokasi penemuan.
"Kami baru empat hari kerja. Kaget juga menemukan tengkorak yang ternyata manusia," tegasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-bali.com dengan judul Widiarsana Yakin Tengkorak Itu Ayahnya, Warga Digegerkan Temuan Tulang Dekat Palinggih