TRIBUNNEWS.COM, MAJALENGKA - Duta Besar RI untuk Arab Saudi sekaligus Wakil Tetap RI di OKI, Agus Maftuh Abegebriel takziyah ke kediaman keluarga Tuti Tursilawati di Desa Cikeusik, Kabupaten Majalengka, Sabtu (3/11/2018).

Tuti Tursilawati meninggal dunia setelah vonis mati yang dijatuhkan putusan Mahkamah ‘Ulya (Mahkamah Agung) Kerajaan Arab Saudi.

Dalam takziyah tersebut Dubes Maftuh Abegebriel atas nama keluarga besar Kedutaan RI di Riyadh mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya Tuti Tursilawati.

"Ini takdir Allah SWT. Saya yakin dan mendoakan Tuti khusnul khatimah karena wafat ketika sudah menghafalkan 15 juz alquran," ujar Dubes Maftuh Abegebriel di hadapan keluarga Tuti Tursilawati.

Dalam rilis yang disampaikan kepada redaksi Tribunnews, Dubes Maftuh Abegebriel disambut langsung oleh ibu kandung Tuti Tursilawati, Iti Sarniti yang sebelumnya sudah sangat akrab dengan Duta Besar RI Agus Maftuh Abegebriel.

Iti Sarniti juga mengucapkan terimakasih atas semua usaha dan upaya yang sudah dilakukan oleh KBRI dan KJRI di Arab Saudi dalam mendampingi dan ikhtiar-ikhtiar demi kebebasan Tuti Tursilawati.

Baca: Jokowi Layangkan Protes Keras pada Otoritas Arab Saudi Terkait Eksekusi Mati TKI Tuti Tursilawati

Iti Sarniti secara khusus juga menceritakan pertemuannya dengan Dubes dan istri yang pernah menjemputnya tengah malam ketika mendarat di Jeddah dalam rangka bertemu dengan anaknnya, Tuti Tursilawati di Thaif.

Iti sendiri juga pernah bekerja menjadi TKI di Arab selama 2 hingga 3 tahun.

Pada sisi lain Dubes Maftuh Abegebriel juga menjelaskan bahwa Presiden Jokowi sangat serius dalam upaya pembebasan Tuti, namun takdir tidak bisa ditolak.

Ibunda Tuti Tursilawati juga sudah ikhlas menerima takdir tersebut.

"Pada April 2018 lalu kami berbincang dengan Bu Iti di Masjidil Haram selesai menjalankan umrah untuk menghadapi kemungkinan terburuk. Ibu Iti dan keluarga sudah ikhlas," tambah Dubes Maftuh Abegebriel.

Meski begitu, eksekusi mati atas Tuti Tursilawati tetap sangat mengecewakan dirinya dan pemerintah Indonesia.

"Ini terjadi hanya terpaut satu minggu setelah 40 delegasi Saudi dan 60 delegasi Indonesia bertemu dalam The Joint Commission Meeting tanggal 20 sampai 23 Oktober 2018 yang lalu," kata Dubes Maftuh Abegebriel.