Begini Firasat Ayah Korban Surabaya Membara Lima Hari Sebelum Kejadian
Bagus Ananda, satu dari tiga korban meninggal dunia dalam insiden Viaduk Pahlawan Surabaya saat drama kolosal Surabaya Membara digelar, Jumat (9/11)
Editor: Eko Sutriyanto
surya/sri wahyunik
Sumari, ayah Bagus Ananda (17) korban insiden viaduk Surabaya Membara, usai memakamkan putranya di Dusun Pondokrampal, Desa Pondokjoyo, Semboro, Jember, Sabtu (10/11/2018). Insert: foto Bagus semasa hidup
Akhirnya Sumari mendapati anaknya sudah meninggal dunia di RSUD dr Suwandhi, yang kemudian dipindahkan ke RS dr Soetomo.
"Ternyata anak saya terjatuh saat gandolan di viaduk. Yang gandolan banyak saat kereta lewat. Anak saya bareng sama anak kecil yang juga jatuh itu (Erikawati)," imbuhnya.
Bagus dan temannya memilih tempat nonton di viaduk karena area bawah di sekitar Jl Pahlawan sudah penuh orang.
Drama kolosal itu merupakan drama yang baru kali pertama ditonton Bagus selama di Surabaya.
Sang ayah sendiri tidak pernah menontonnya karena memilih di rumah setelah lelah bekerja di Pelabuhan Tanjung Perak.
Keinginan Bagus menonton pertama kali drama kolosal itu sekaligus menjadi akhir baginya.
Berita Rekomendasi