Putri Mantan Ketua DPR Ini Dorong Milenial Purwakarta Kreatif di Era Industri 4.0
Pemuda dan pemudi di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat diharapkan bisa lebih berkembang dan maju di era industri 4.0.
Penulis: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemuda dan pemudi di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat diharapkan bisa lebih berkembang dan maju di era industri 4.0.
"Pemuda milenial di Purwakarta diharapkan meningkatkan kreativitas di era industri 4.0, misalnya saja menjadikan hal-hal simple dijadikan usaha kreatif dan mendatangkan profit," kata Putri Komarudin, caleg Jabar VII (Purwakarta, Bekasi, dan Karawang), di Purwakarta, Minggu (11/11/2018) malam.
Hal tersebut disampaikan Putri dalam talk show bertajuk 'Satu jam lebih dekat bersama Putri Komarudin', yang dihadiri ratusan pemuda-pemudi Kabupaten Purwakarta.
Acara yang diselenggarakan Gerakan Pemuda Milenial ini mengupas visi misi para caleg yang maju di Kabupaten Purwakarta.
Putri menuturkan, usia muda harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mengembangkan diri.
"Kita semua masih muda, maka masih banyak kesempatan untuk mencoba, kalau pun gagal tentu bisa kembali bangkit dan memanfaatkan kegagalan itu sebagai pengalaman yang berharga," tuturnya.
Putri pertama mantan Ketua DPR Ade Komarudin ini mengaku tergerak untuk memperjuangkan aspirasi dan nasib para pemuda di dapil Jabar VII.
"Saya maju karena ingin memperjuangkan aspirasi teman-teman di Kawarang, Bekasi, dan Purwakarta, memperjuangkan secara politik untuk kepentingan pemuda melalui regulasi dan anggaran," jelasnya.
Apabila dipercaya menjadi anggota DPR RI, Putri ingin melanjutkan beberapa program yang sebelumnya telah dilakukan ayahnya.
"Jika terpilih maka akan melakukan bedah rumah agar rumah-rumah untuk masyarakat bisa hidup dengan layak," tegasnya.
Saat ditanya apakah dirinya maju sebagai bentuk pembangunan dinasti politik legislatif, Putri menjawab bahwa dirinya maju untuk meneruskan apa saja yang positif yang telah dikerjakan ayahnya.
"Saya ingin lanjutkan perjuangan ayah saya yang positif dan baik untuk diteruskan. Karena beliau putra asli Purwakarta yang mencoba membangun daerahnya, dan saya berjanji akan meneruskan perjuangan beliau,"bebernya.
Putri juga tak lupa memberikan motivasi kepada pemuda milenial Purwakarta untuk tidak melakukan hal-hal yang akan disesali di kemudian hari.
"Jangan dituruti hal-hal negatif yang membuat penasaran, karena dampaknya akan dirasakan 10 tahun kemudian. Tentu yang harus kita pikirkan sebagai pemuda milenial adalah mencoba hal-hak baru yang positif yang di kemudian hari akan bermanfaat untuk hidup kita," paparnya.
Putri juga mengaku memiliki strategi jitu yang telah dilakukannya hingga kini, yakni menemui masyarakat di dapil Jabar VII.
"Saya gunakan kampanye door to door, menyampaikan visi misi kepada masyarakat dan meyakinkan masyarakat bahwa saya sebagai anak muda akan menjauhkan diri dari korupsi," ungkapnya.
Menurut Putri, saat ini permasalahan yang dihadapi Indonesia adalah minimnya pemahaman politik bagi para generasi muda. Banyak generasi muda yang menganggap bahwa dunia politik merupakan dunia yang 'kotor'. Padahal, katanya, dengan berpolitik, banyak kebijakan yang menyangkut kepentingan rakat dapat diambil dan diputuskan.
"Di sinilah partai politik memegang peranan penting, karena setiap parpol memiliki kewajiban untuk memberikan pendidikan politik bagi para kadernya," ucapnya.
Hal itu, lanjutnya, sesuai UU No 2 Tahun 2008 tentang parpol Pasal 13 yanbg menyatakan "Partai Politik berkewajiban; (e) melakukan pendidikan politik dan menyalurkan aspirasi politik anggotanya."
Putri juga menyebutkan, salah satu cara untuk dapat duduk di parlemen adalah bergabung dengan partai politik. Oleh karenanya, partai politik harus membuka peluang sebesar-besarnya kepada para kader muda, agar dapat menjadi bagian dari parlemen, supaya terjadi regenerasi di parlemen.
"Prinsip dasar utama politik adalah melayani," cetusnya.
Putri menilai, jika pendidikan politik benar-benar diterapkan pada porsi dan tempatnya, maka tidak menutup kemungkinan akan lahir banyak politikus muda yang cerdas dan kompeten, yang akan mengisi kursi di parlemen.
"Generasi muda harus berani tampil untuk mengembangkan potensi yang dimiliki, agar dapat bermanfaat bagi masyarakat. Mereka juga harus mampu membekali diri dengan berbagai pengetahuan di lapangan, agar dapat melihat dan merasakan kondisi yang sebenar-benarnya terjadi di masyarakat," bebernya.