Pawang Berusaha Pancing Induk Buaya di Kolong Pemandian Umum Dusun Tanjungratu
Upaya pihak dusun dan desa memanggil pawang semata-mata agar hewan ganas itu tak lagi menyerang warga.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Bangka Pos, Fery Laskari
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Perburuan buaya di kolong pemandian umum Dusun Tanjungratu Desa Rebo Kecamatan Sungailiat Bangka belum berakhir.
Pawang memasang pancing rawai berbahan rotan untuk menjebak sang predator pemangsa manusia itu.
Hingga hari kedua perburuan, Kamis (15/11/2018), induk buaya yang diincar belum berhasil ditangkap.
Sementara anak buaya ukuran panjang 1,3 meter seberat 14 Kg yang berhasil ditangkap, Rabu (14/11/2018) kemarin, masih diamankan di pemukiman.
Anak buaya terikat tali dan sesekali disirami air oleh warga.
Sedangkan perburuan buaya ukuran lebih besar, masih tetap dilakukan.
Baca: Mandi di Depan Rumah, Bocah 7 Tahun Tewas Diterkam Buaya
Kepala Desa (Kades) Rebo Sungailiat Bangka, Fendi kepada Bangka Pos, Kamis (15/11/2018) malam menyatakan, upaya pihak dusun dan desa memanggil pawang semata-mata agar hewan ganas itu tak lagi menyerang warga.
Jika buaya tetap dibiarkan bersarang di kolong bekas tambang timah itu dapat membahayakan.
"Yang dilakukan pihak desa agar tidak timbul korban selanjutnya adalah, kita mengimbau kepada warga sekitar agar tidak mandi di kolong tersebut.
Kemudian juga tetap melakukan pemancingan buaya di kolong tersebut supaya tidak timbul korban berikutnya," kata Fendi.
Mengenai anak buaya yang berhasil dipancing pawang pada hari pertama perburuan, Rabu (14/11/2018) kemarin, Fendi memastikan repil bergigi gergaji itu masih dalam kondisi hidup.
Warga terus menyirami tubuh anak buaya menggunakan air agar tak mudah mati.
"Kondisi anak buaya masih hidup Sedangkan induknya di kolong, masih dilakukan pemancingan oleh pawang," tambah Fendi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.