Bocah Korban Kecelakaan Beruntun di Panjang Sempat Minta Ini pada Pamannya
Nafi sempat merengek, bahkan menangis sejadi-jadinya agar bisa memiliki ikan louhan peliharaan Awaludin
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Reporter Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Hati Awaludin tersayat mengetahui keponakannya Nafi Adi Masruin Albukori (8) menjadi korban lakalantas di Jalan Yos Sudarso, Panjang, Bandar Lampung, tepatnya di perempatan Koala samping Budi Wahana Satria Motor.
Sebelum terjadi kecelakaan yang merenggut nyawa keponakannya, Nafi sempat merengek ke Awaludin meminta ikan louhan.
"Duh, padahal baru ketemu tadi sama Adi (nama panggilan akrab keluarga) minta ikan louhan," ungkapnya, Jumat (16/11/2018).
Bahkan Nafi sempat merengek, bahkan menangis sejadi-jadinya agar bisa memiliki ikan louhan peliharaan Awaludin.
"Minta louhan sampai nangis gereng-gereng," ucapnya.
Baca: Dokter Muda Jadi Korban Kecelakaan Lion Air JT610, Boeing Digugat 2 Firma Hukum AS
Awaludin pun sempat berpesan untuk merawat dan memberi makan ikan louhan tersebut
"Tapi malah dapat kabar ini, padahal sudah tak kasih. Saya bilang, pelihara ya kasih makan," kata Awaludin.
Ia juga menuturkan, kepulangan adik beserta keponakannya itu lantaran Nafi hendak sekolah.
"Ya kan Adi masuk siang, masih SD," tutup Awaludin.
Tak hanya itu, Awaludin juga menyebut kalau ayah Nafi adalah adik kandungnya.
"Ya, saya kakak Dwi Hardiyanto (35) yang naik motor Honda Blade (nopol BE 3212 CG). Ini saya nunggu bagiamana selanjutnya," kata Awaludin sembari mondar madir.
Awaludin mencoba tenang dan menjelaskan jika adiknya saat itu sedang pulang ke rumah yang berada di Way Laga.
"Awalnya mereka bertiga, Nafi Adi Masruin Albukori, Dwi Hardiyanto, dan Jitni (4). Mereka bertiga dari rumah saya di Sukaraja, jam 10.15 WIB," sebutnya.
Kemudian kata dia, mereka bertiga mengendarai sepeda motor Honda Blade racing mencoba memotong jalan melalui Jalan Ki Agung Anang.
"Ya biasanya lewat situ, biar gak kejauhan dan jalannya gak rusak," katanya.
Namun nasib berkata lain, kata Awaludin, adik beserta keponakannya diseruduk dari belakang.
"Ceritanya seperti itu, dan dari Jalan Ki Agung Anang keluar juga mobil dan sepeda motor yang hendak ke Panjang, juga kena," ujarnya.
Awaludin menambahkan, adiknya sendiri jika naik sepeda motor gak pernah kencang.
"Padahal dia pelan, tapi namanya musibah," katanya.