Mengapa Harimau Sumatera yang Terjebak di Kolong Ruko Ditembak Bius Dini Hari?
Harimau Sumatera yang tertidur lantaran efek bius itu lalu dievakuasi, dimasukkan ke dalam kandang.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Rizky Armanda
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Tim dari BBKSDA Riau berhasil menembak bius Harimau Sumatera yang terjebak di bawah kolong ruko warga di daerah Pulau Burung, Inhil, Sabtu (17/11/2018).
Harimau Sumatera yang tertidur lantaran efek bius itu lalu dievakuasi, dimasukkan ke dalam kandang.
Harimau kemudian dibawa ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera di Dharmasraya, bekerjasama dengan Yayasan Ashari.
Penembakan bius dilakukan sekitar pukul 01.48 WIB dini hari.
Kemudian tim langsung membongkar sedikit pondasi ruko agar bisa dilakukan evakuasi.
"Jam 03.00 WIB dini hari tim berhasil memindahkan Harimau Sumatera dari kolong ruko ke dalam kandang evakuasi. Dilakukan observasi kesehatan," kata Kepala BBKSDA Riau Suharyono.
Ppembiusan memang sengaja dilakukan dini hari, menunggu situasi sepi.
Baca: 4 Hari Lamanya Terjebak di Ruko, Harimau Sumatera Dievakuasi Setelah Ditembak Bius
Guna meminimalisir risiko dan hal-hal yang tidak diinginkan, yang bisa saja terjadi jika dilakukan pada saat kondisi masih ramai warga.
"Karena kejadian Harimau Sumatera masuk ke dalam kolong sangat menarik perhatian masyarakat yang ada di sana. Sekitar pukul 21.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB, masyarakat masih ramai," paparnya.
"Untuk itu kami menunda melakukan pembiusan guna meminimalisir risiko. Sehingga pada hari tadi pukul 01.48 WIB, tim berhasil lakukan pembiusan dan melakukan evakuasi dengan membongkar sedikit pondasi ruko, agar Harimau Sumatera bisa diangkat ke kandang evakuasi," paparnya.
Perjalanan yang ditempuh dari Pulau Burung ke Tembilan, diperkirakan memakan waktu sekitar 4 jam.
Lalu dilanjutkan ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera di Dharmasraya, Sumatera Barat.
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Harimau Sumatera yang Terjebak di Kolong Ruko Ditembak Bius Pada Dini Hari, BBKSDA Ungkap Alasannya