Tukang Gigi di Sampang Ditembak Menggunakan Senjata Api Rakitan
Subaidi yang berprofesi sebagai tukang gigi di Sampang ini diduga ditembak menggunakan senjata api rakitan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Surya Muchsin
TRIBUNNEWS.COM, PAMEKASAN – Seorang tukang gigi di Sampang ditembak pelanggan hingga peluru menembus dada,
Korban adalah Subaidi (30), warga Desa Tamberu Timur, Kecamatan Sokobanah, Sampang, Madura ditembak pelanggannya sendiri, Rabu (21/11/2018) sekitar pukul 13.30 WIB.
Subaidi yang berprofesi sebagai tukang gigi di Sampang ini diduga ditembak menggunakan senjata api rakitan.
Korban dirujuk ke RSUD dr Soetomo, Surabaya, setelah sebelumnya sempat dilarikan ke RSUD Slamet Martodirjo, Pamekasan.
Menurut keterangan sejumlah warga dan kerabat korban, sebelum kejadian, Subaidi ditelpon oleh pelaku yang diduga warga Desa Tamberu Barat, untuk memasang gigi.
Terduga pelaku tersebut, meminta penggantian gigi dilakukan di suatu tempat di kawasan Desa Sokobanah Laok, yang berjarak sekitar 6 km dari rumah korban.
Tanpa curiga, korban berangkat sendirian menemui pelaku bersama temannya di areal persawahan di kaki bukit.
Setelah bertemu, terjadi pembicaraan, namun tidak mengarah kepada pemasangan gigi.
Baca: Kubu Jokowi Nilai Tidak Pantas Amien Rais Mau Menjewer Ketua Muhammadiyah
Tanpa diduga, dari jarak dekat pelaku menembakkan senjatanya ke tubuh korban.
Setelah menembak, pelaku bersama temannya kabur dengan mengendarai sepeda motor.
Sedang korban yang ditembak mengerang kesakitan sambil tapak tangannya memegang dadanya untuk menutupi lukanya.
Kemudian korban berusaha bangun berusaha naik sepeda motor namun korban tidak kuat dan ambruk.
Suara tembakan itu mengagetkan warga sekitar, sehingga sejumlah warga ke luar rumah ke arah suara tembakan.
Melihat korban tersungkur dengan posisi telungkup, warga berusaha menolong korban membawa ke puskesmas.
Salah seoarang tokoh masyarakat Sampang, K Bahrudin mengatakan, meski lokasi penembakan itu cukup jauh dari rumah warga, tapi suara tembakan yang didengar warga itu cukup keras terdengar warga.
Jadi wajar jika warga sekitar berhamburan ke luar untuk mengetahui apa yang terjadi.
Menurut K Bahrudin, pengakuan korban kepada warga yang menolong dan kepada keluarganya, penembakan terhadap dirinya itu dipicu komentar korban di media sosial Facebook.
Kasat Reskrim Polres Sampang, AKP Heri Kiswanto, yang dimintai konfirmasinya mengatakan, untuk mengungkap kasus penembakan ini, ia sudah memeriksa beberapa saksi dan warga sekitar, serta olah TKP.
Mengenai gambaran pelaku sudah dikantongi, yang masih mengarah ke satu orang.
“Anggota kami sekarang masih di lapangan. Apa motif penembakan ini, kami belum bisa memberikan penjelasan, karena anggota sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku,” ujar Kasat Reskrim, Heri Kiswanto.