Pohon Plastik di Tasikmalaya Jadi Sorotan
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menyoroti polemik pemasangan pohon plastik di Jalan HZ Mustofa, Tasikmalaya.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menyoroti polemik pemasangan pohon plastik di Jalan HZ Mustofa, Tasikmalaya.
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyinggung soal polemik pohon plastik saat Rapat Konsolidasi PDI Perjuangan Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya.
“Kenapa harus beli pohon plastik di alam raya Jawa Barat yang begitu hijau ini,” kata ujar Hasto.
Hal itu disampaikan Hasto dalam Rapat Konsolidasi Pemenangan Pileg dan Pilpres 2019 dalam rangka Safari Kebangsaan Julid II menyusuri selatan Jawa di Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (24/11/2018) malam.
Baca: Fadli Zon Tuliskan Puisi Berjudul Mau Saya Tabok Rasanya, Sindir Siapa?
Hadir juga dalam acara Ketua DPP Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPD Jabar, Tubagus Hasanuddin, Plt Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto, dan sejumlah caleg dari dapil setempat.
Hasto menyayangkan, Tasikmalaya yang berada di daerah pegunungan harus menggunakan pohon plastik. Sebab, pemasangan hiasan sejenis di Jakarta, ibukota negara yang polutif, pun pernah diributkan dan akhirnya dibatalkan.
“Ketimbang memasang pohon plastik, mending kita merawat lingkungan ini dengan sebaik-baiknya,” ucap Hasto.
Baca: Menteri Susi Ingin Indonesia Sama seperti Jepang dalam Hal Konsumsi Ikan
Dalam kesempatan itu, Hasto menyampaikan pesan dari Ketum PDI Perjuangan yang juga Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia kepada para kader agar menerapkan politik hjiau dalam kehidupan sehari-hari.
“Agar setiap kader di PAC, ranting dan anak ranting menanam pohon demi kelestarian lingkungan kita bersama,” kata Hasto.
Baca: Putrinya di Bawah Umur Diperkosa, Pria di Bogor Dilaporkan Balik Pelaku dan Mengadu ke Hotman Paris
Dalam kesempatan ini, Hasto juga mengenang tentang Bung Karno yang selalu menganggumi alam raya Jawa Barat yang indah dan dikelilingi banyak pegunungan. Bahkan, sang proklmator sering mengajak anak-anaknya, termasuk Megawati, untuk sekadar menikmati pesona Tanah Pasundan.
“Dulu kalau pagi rakyat Jabar bersih-besih menyapu, menyiram pohon-pohon di halaman, kerja bakti membersihkan sungai. Kemana sekarang tradisi ini?” kata Hasto.
Politisi asal Yogyakarta ini mengingatkan para kader agar tiada hari tanpa turun ke rakyat, termasuk memerhatikan lingkungan tempat hidup rakyat.
Baca: Remaja 16 Tahun Tikam Kakak Kandungnya Gara-gara Rebutan Remote Control Televisi
“Gerakan mencitai lingkungan adalah ciri gerakan politik PDI Perjuangan, terlebih Ibu Megawati juga sangat mencintai lingkungan,” kata Hasto.
Dalam gerakan mencintai lingkungan ini, bahkan Hasto mengajak para kader untuk tidak lagi menggunakan air minum kemasan plastik dalam setiap acara-acara partai, dan kembali menggunakan gelas yang bisa dipakai berulang kali.
“Kalau perlu bawa gelas sendiri-sendiri, kan nikmat,” pinta Hasto disambut riuh seribuan kader PDIP.