8 Karya Desainer Surabaya Tampil di Den Haag Fashion Week
Busana muslim tetap mampu menarik perhatian pecinta fashion, dengan perpaduan batik warna alam.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Busana muslim tetap mampu menarik perhatian pecinta fashion, dengan perpaduan batik warna alam.
Perpaduan ini menghasilkan busana feminim yang elegan, dengan munculnya busana bertema Shade of Heritage.
Ini yang ditampilkan desainer dari Surabaya, Gita Orlin. Ada 8 busana yang ditampilkan, dan itu akan dipertunjukkan dalam Den Haag Fashion Week pada pekan depan.
Dia menguraikan, tema Shade of Heritage ini dipilih, karena menggabungkan warisan berupa batik, dengan desain warna gelap yang menggambarkan musim gugur.
“Bayangan itu selalu gelap atau hitam. Makanya, busana yang dibuat juga dominan hitam,” terangnya, Jumat (30/11/2018).
Busana Shade of Heritage ini terlihat berbeda, karena mengangkat budaya lokal, yakni batik. Gita Orlin menggunakan Batik Trenggalek, yang juga jadi batik andalan di Jatim.
Pada Batik Trenggalek ini, dia menggunakan motif khas yaitu Turonggo Yakso atau motif kesenian. Pewarnaan alamnya juga dibuat punya ciri khas, yakni dari jalawe dan kulit kayu tingi.
“Motif kesenian ini seperti orang yang sedang memainkan alat musik, dan motif daun-daunan,” katanya.
Busana ini menggunakan detil seperti beads, pearl, swarosvki dan payet, serta dikombinasi dengan embroidery handmade.
Dia menggunakan teknik bordir, agar desainnya terlihat makin unik. Dia lalu mengombinasikan dengan kain silk yang polos.
“Saya juga menggunakan kain lace, organza kerut, sifon, silk dan kain Batik Trenggalek,” ujarnya.
Penggunaan warna gelap seperti hitam, merah maroon dan hijau emerald tetap dominan. Namun dia juga menambahkan warna keemasan pada motif Batik Trenggalek.
Warna-warna ini dipadukan pada cutting busana yakni mermaid dan ball gawn.
“Meski warna gelap, tapi busana yang dibuat tetap menonjolkan feminim dan elegan,” ujarnya.
Dengan busana Shade of Heritage ini, maka ini sangat cocok dipakai untuk acara semi formal, seperti pesta ulang tahun, arisan, dan wedding party.
Dengan desain ini pula, busana ini sesuai dipakai untuk usia 25 tahun hingga 60 tahunan.
“Kesan feminim makin kuat dengan perpaduan warna gelap dan batik,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul 8 Karya Desainer Surabaya Tampil di Den Haag Fashion Week, Usung Busana Paduan Hitam dan Batik,
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.