Prihatin Angka Kematian Ibu Melahirkan, Ini yang Dilakukan Bupati Batang
Bupati Batang, Wihaji merasa prihatin degan angka kematian ibu melahirkan yang cukup tinggi di Kabupaten Batang
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Dina Indriani
TRIBUNNEWS.COM,BATANG - Bupati Batang, Wihaji merasa prihatin degan angka kematian ibu melahirkan yang cukup tinggi di Kabupaten Batang, yang mana belum berakhirnya tahun saja sudah mencapai 19 orang.
Untuk itu, Bupati Batang wihaji mengumpulkan 250 bidan yang bertugas diseluruh desa di Kabupaten Batang, tak lain ingin mengetahui kendala atau pun masalah yang dihadapi oleh bidan-bidan desa tersebut.
"Belum genap satu tahun saja sudah ada 19 orang yang meninggal dunia karena melahirkan, kalau dibandingkan dengan tahun kemarin hanya 16 orang peningkatan ini saya ingin tahu permasalahanya ada dimana," tutur Wihaji saat bertemu dengan bidan di Pendopo Kantor Bupati batang, Jumat (30/11/2018).
Dikatakannya, hampir semua desa sudah memiliki bidan yang mana hampir semua permasalahan kesehatan, masyarakat desa larinya ke bidan, sehingga maju mundurnya kesehatan berada di tangan bidan.
"Kita harus punya data orang hamil yang jelas untuk mensukseskan jateng gayeng nginceng wong meteng, dan sebagai ikhtiar kita untuk lebih intensif dalam mendampingi ibu hamil agar tidak kekurangan gizi dan segera melakukan tindakan apabila memiliki kelaianan kehamilan," ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa profesi bidan memiliki tugas berat untuk menyelamatkan orang dengan segala permasalahannya,
"Layani pasien dengan hati dan layani sesuai standar operasional prosedur yang dijalankan," ujarnya.
Bupati juga meminta kepada bidan desa untuk ikut meningkatkan Indek Pembangunan Manusia IPM, yang satu indikatornya adanya peningkatan kesehatan yaitu angka harapan hidup.
"Bidan juga harus ikut berperan aktif dalam menyadarkan masyarakat dalam Open Defecation Free (ODF) atau buang air besar sembarangan, karena kita juga punya program jambanisasi," pungkasnya. (*)