Laporan Wartawan Tribun Medan, Chandra Simarmata

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Civitas Akademika Universitas Prima Indonesia Medan (UNPRI) Berduka atas musibah bencana longsor yang terjadi di Tempat Pemandian Air panas Daun paris di Desa Semangat Gunung Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Kejadian itu diketahui mengakibatkan meninggalnya tujuh mahasiswa Unpri Medan dan menyebabkan sejumlah mahasiswa lainnya mengalami luka ringan hingga berat.

Rektor Universitas Prima Indonesia Dr. Chrismis Novalinda Ginting mengaku turut berdukacita atas musibah tersebut. Rektor pun turut menyampaikan rasa belasungkawa atas kejadian ini.

"Terus terang saya sendiri mewakili seluruh civitas akademika Universitas Prima Indonesia merasa sangat berdukacita. Siapapun tidak menyangka, namanya bencana alam bisa datang kapan saja. Dan semoga mahasiswa yang meninggal dunia arwahnya diterima di sisi Tuhan yang Maha Esa dan kepada keluarga diberikan ketabahan, kesabaran dan keikhlasan," ujarnya saat dihubungi Tribun Medan mekalu telepon selular, Minggu (2/12/2018).

Baca: Syahrini Gambarkan Sosok Reino Barack, Turut Singgung Ngaku-ngaku Jadi Teman

Lebih lanjut, Dr. Chrismis juga mengatakan, bahwa dirinya sudah mendengar kabar duka tersebut sejak pagi yakni sekitar pukul 8 karena diinformasikan oleh salah satu rekannya yang kebetulan melintas di depan rumah sakit Amanda Berastagi.

Setelah mendapat berita itu, dirinya pun segera meminta agar seger diutus tim dari rektorat bersama sejumlah dosen Unpri Medan untuk secara langsung mengecek ke rumah sakit dan mendata para korban.

"Karena memang kejadiannya jam 6 pagi tadi, saya tahu dari teman yang kebetulan melintas di depan rumah sakit Amanda. Tim dari rektorat yang dipimpin wakil rektor IV sudah turun ke lokasi. Ini mungkin sudah sampai. Jadi mereka sedang mendata semua mahasiswa yang ada di rumah sakit itu," terangnya.

Masih kata Dr. Chrismis, pihak kampus berencana akan membuat upacara penghormatan terakhir terhadap mahasiswa Unpri yang meninggal akibat musibah tersebut. Selain itu, dirinya pun akan segera berkoordinasi dengan pihak rektorat terkait hal-hal lain yang akan dilakukan pihak kampus kepada para korban maupun keluarga korban.

"Setelah dikunjungi. Selanjutnya untuk mahasiswa yang meninggal kami rencananya akan buat upacara penghormatan terakhir terhadap mereka. Pemberian Santunan nanti akan saya koordinasikan dengan tim yang ada di universitas," jelas rektor.

Untuk diketahui, nama - nama korban yang meninggal dunia akibat ambruknya tembok tempat pemandian air panas Daun Paris Desa Semangat Gunung Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo ada 7 orang yakni atas nama:

1. Sartika Theresia, Br Perangin - angin, Ds.Merdeka kec.Merdeka.
2. Emiya Elisa Gita Br Tarigan, 22 Thn Alamat Sukamakmur,
3. Monesi Aruan Br Hia, 20 Thn,Siso Ba hoo kec.Mandehe kab.Nias Barat.
4. Enjelina Br Ginting, 22 Thn,Jln Penerbangan Padang Bulan Medan.
5.Kerin Julanaita Br Bangun,jln Samura K.jahe.
6.Sindi Br Simamora ,
7.Elisa Sari Br Ginting,

Kemudian Korban Luka - Luka diperkirakan ada 9 orang atas nama.
1. Andika (23), Medan: Luka lecet kaki kiri
2. Novita Sari 19 Tahun, Simp. Ujung Aji Karo BerasTagi, Luka Robek Telinga kanan atas, Kelopak mata kanan memar dan bengkak, Bengkak pd Kepala bagian kanan,
3. Afinda, 22 Tahun, Ds Bukit Kec. Dolatrayat, Kedua Persendian tangan tdk bs digerakkan,
4. Desi Br. Sinambela, 21 Tahun, Binjai, Kedua Pergelangan Tangan Sakit.
5. Putri Yolanda, 19 Tahun, Ds. Gongsol Kec. Merdeka, Persendian Tangan Kanan sakit dan tdk bs digerakkan,
6. Janeta, 18 Tahun, Jln Samura Gg Cendrawasih, Pinggang sakit,
7. Indra, 21Tahun, T.Balata, Lutut kaki kiri Lecet, Berada di rumah sakit AMANDA Berastagi .
8. Heni ,20 Tahun, Mahasiswa, Medan.
9.Grace ,20 Tahun, Mahasiswa, Medan.