Kantor BPS Kabupaten Pekalongan Terbakar, Pegawai Berhamburan Keluar
Badan Pusat Statistik Kabupaten Pekalongan terbakar, Senin. Walaupun tak dilalap habis oleh si jago merah, namun menggegerkan warga sekitar
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Budi Susanto
TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Badan Pusat Statistik Kabupaten Pekalongan terbakar, Senin (3/12/2018).
Walaupun tak dilalap habis oleh si jago merah, namun hal tersebut menggegerkan warga sekitar.
Tiga unit mobil pemadam dikerahkan ke lokasi kejadian di Dadirejo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan .
Beberapa pegawai sempat berhamburan keluar karena melihat kepulan asap dari dalam gedung.
Petugas Pemadam Kebakaran Kota dan Kabupaten Pekalongan, beserta BPBD, Polri dan TNi yang datang langsung melakukan pemadaman.
Garasi Kantor BPS Kabupaten Pekalongan yang terletak di sisi selatan dijebol untuk memadamkan sumber api.
Cepatnya tindakan dari tim gabungan akhirnya dapat mencegah kebakaran merambat ke gedung tersebut.
Sugiarto satu di antara pegawai menuturkan mengatakan listrik sempat padam, kemudian beberapa penjaga gedung berteriak kebakaran.
"Para pegawai sempat panik, karena diberitahu asap hitam keluar dari atap, kami langsung berlari ke luar gedung," jelasnya.
Ia menambahkan, sumber api dari atap gedung.
Sementara di ruangan, praktis tidak tampak adanya kobaran api, hanya saja dipenuhi asap.
"Setelah itu kami memanggil tim pemadam dan tidak ada 60 menit kepulan asap sudah tidak ada," terang dia.
Terkait berkas-berkas yang ada di dalam gedung, dipaparkan Sugiarto sudah dipindahkan ke pelataran gedung.
"Saya tidak tahu sebab terjadi kebakaran, yang jelas dari atap bagian selatan muncul asap, dan beberapa dinding hangus," ujarnya.
Sementara itu Kapolsek Tirto AKP Trismiyanto mengatakan, berdasarkan keterangan masyarakat, sebelum kejadian aliran listrik di kantor BPS mati.
"Kemudian terdengar ledakan di aula yang ada di sisi selatan, walaupun tim pemadam sempat terlambat namun api berhasil dipadamkan," tambahnya.
Dipaparkannya, penyebab kebakaran diduga karena konsleting listrik.
"Api berhasil padam satu jam kurang, dan tiga mobil pemadam kebakaran dari kota dan kabupaten Pekalongan diterjunkan untuk memadamkan api," tambahnya.