Mengaku Ditendang Guru Usai Ujian, Siswa SMAN di Medan Lapor Polisi
Pahanya ditendang, pipinya ditonjok sebanyak dua kali padahal saat itu dirinya sudah selesai melaksanakan ujian dan akan pulang ke rumah
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Dohu Lase
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - GO (16), siswa kelas X SMA Negeri 8 Medan mengadukan oknum guru olahraga di sekolahnya ke polisi.
Korban mengaku dianiaya oknum guru setelah kepergok baju seragamnya keluar setengah, Selasa (4/12/2018) pagi.
Pahanya ditendang, pipinya ditonjok sebanyak dua kali padahal saat itu dirinya sudah selesai melaksanakan ujian dan akan pulang ke rumah.
Akibat kejadian itu, GO juga mengaku merasa nyeri di bagian paha dan pipi, serta pusing dan mual-mual.
Tak terima dengan perlakuan tak adil tersebut, GO ditemani ayahnya melapor ke SPKT Polsek Medan Area. Ia ingin oknum guru olahraganya itu ditindak tegas.
"Kejadiannya saat aku pulang ujian. Aku berpapasan dengan guru olahraga di tangga. Ditengoknya baju seragamku keluar setengah, langsung ditunjangnya paha kananku kuat-kuat," ujar GO kepada Tribun Medan di Mapolsek Medan Area, Selasa (4/12/2018) malam.
Baca: Warga Temukan Jasad Mengapung di Sungai Karang Mumus, Diduga Korban Penganiayaan
Remaja warga Jalan Enggang X Nomor 355 Perumnas Mandala, Kelurahan Kenangan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, ini menuturkan, kejadian tersebut berlangsung Selasa (4/12/2018) sekitar pukul 10.00 WIB.
Ketika itu, dirinya baru saja selesai ujian. Sesampainya di area parkir, tiba-tiba ia teringat jika jaket dan kunci sepeda motornya tertinggal di ruang kelas.
GO lantas berlari menuju kelasnya yang ada di lantai dua sekolah. Setiba di tangga, GO berpapasan dengan guru olahraganya dan langsung ditendang.
"Saat di tangga, aku papasan dengan Pak Sianipar. Mungkin gara-gara bajuku setengah keluar, bapak itu langsung menendang paha kiriku. Kuat sekali, sampai-sampai kakiku lemas beberapa menit. Enggak sanggup berdiri," tuturnya.
Belum sempat GO berdiri, sang guru olahraga itu lanjut menyarangkan bogem mentahnya ke pipi kanan Gideon sebanyak dua kali.
Oknum guru olahraga tersebut, kata GO, diduga marah karena mengira Gideon terlambat masuk ujian dan melihat baju seragamnya tidak rapi.
"Si Sianipar ini sudah tiga kali berbuat begini terhadap anak kami, dan fatal-fatal. Yang ketiga kali ini, kami betul-betul keberatan, sebab anak kami sama sekali tidak berbuat salah," timpal ayah GO, Simbolon.
Simbolon berharap, pihak kepolisian dapat menindaklanjuti kasus ini, agar tidak berulang di masa yang akan datang.
Terpisah, Plh Kanit Reskrim Polsek Medan Area Syamsul Bachri yang ditemui hari itu juga mengatakan, laporan korban sudah diterima dan akan segera diselidiki. (cr16/tribun-medan.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.