Korban Banjir di Pelalawan Mulai Terserang Penyakit Kulit dan Demam
Penyakit kulit mendominasi keluhan warga yang terdampak banjir di Pelalawan. Dinkes Pelalawan mencatat sebanyak 20 orang mengalami sakit kulit.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Palti Siahaan
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Penyakit kulit mendominasi keluhan warga yang terdampak banjir di Pelalawan.
Sejauh ini, catatan Dinas Kesehatan Pelalawan sebanyak 20 orang mengalami sakit kulit.
"Warga yang terdampak langsung itu dominan sakit kulit. Ada 20 orang," kata Kadis Kesehatan dr Endid, Senin (17/12/2018).
Selain penyakit kulit, sebanyak 16 warga menderita demam.
Jumlah yang sama juga untuk penderita batuk.
Sedangkan influenza sebanyak 16 orang.
Dinas Kesehatan sudah membangun posko kesehatan, terutama daerah yang tingkat banjirnya cukup parah.
Di Kecamatan Pangkalan Kerinci, ada empat posko yang sudah didirikan.
Di Langgam ada dua posko. Sedangkan di Bunut ada lima posko.
Kecamatan Ukui ada dua posko, Kecamatan Pelalawan ada empat posko, Pangkalan Kuras sebanyak satu posko.
Teluk Meranti dan Kerumutan juga satu posko.
Petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan Pelalawan On Call 24 jam untuk pengungsi banjir di Pelalawan, dan selalu mengunjungi pengungsi banjir yang ada di tenda pengungsian.
Walau tidak membuat posko di tenda pengungsian, petugas kesehatan selalu siap untuk ditelepon.
Saat ini ada beberapa tenda pengungsi di Pelalawan terutama di Kecamatan Pangkalan Kerinci.
Kadis Kesehatan Pelalawan dr Endid Romo Pratiknyo mengatakan petugas kesehatan selalu mengunjungi tenda pengungsi.
Baca: Gunung Soputan Status Siaga, Batasi Aktivitas dalam Radius 4 Km
Jam berkunjung yakni mulai pagi hingga pukul 14.00 WIB.
"Petugas kita terjadwal mengunjungi posko banjir," kata dr Endid, Minggu (16/12/2018).
Petugas juga melakukan pemeriksaan serta pengobatan pada warga yang mengeluh soal kesehatan.
Endid mengatakan memang petugas kesehatan tidak 24 jam berada di samping para pengungsi.
Namun ia memastikan petugas kesehatan bisa ditelepon 24 jam.
"Kalau sudah lewat visit (kunjungan), petugas kita 24 jam on call. Kalau ada keluhan, petugas kita bisa langsung turun," ujarnya.
Terkait dengan jenis penyakit yang saat ini dialami pengungsi, Endid mengatakan akan segera mengumpulkan data-datanya.
Pengungsi Mandiri
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan Hadi Penandio mengatakan sebagian besar warga Pelalawan mengungsi mandiri.
Mengungsi mandiri artinya mengungsi ke rumah saudara dengan sendirinya.
"Sebagian besar masyarakat mengungsi mandiri ke rumah saudara, " kata Hadi Penandio, Minggu (16/12/2018).
Hingga saat ini, jumlah pengungsi yang berada di tenda pengungsian sebanyak 109 KK yang terdiri dari 326 jiwa.
Baca: Terendam Banjir, Kotak Suara dan Bilik Suara Kardus Rusak
Jumlah pengungsi tersebut tersebar di Jalan Koridor Km 8 sebanyak 60 KK terdiri dari 109 jiwa.
Masih di jalan yang sama namun di KM 6 sebanyak 36 KK terdiri dari 128 jiwa.
Sisanya ada di Jalan Sultan Syarif Khasim.
Bila dibanding dengan jumlah rumah yang terendam, jumlah pengungsi tersebut sangatlah sedikit.
Data rumah terendam yakni 479 rumah.
Bandingkan dengan jumlah KK yang berada di tenda pengungsian.
"Selain kebanyakan warga mengungsi ke rumah saudara, warga juga ada yang bertahan di rumahnya. Mereka buat lantai II, " ujarnya.
Kecamatan Pangkalan Kerinci menjadi kecamatan yang paling parah terkena banjir di Pelalawan.
Ada 8 kecamatan terdampak banjir di Pelalawan.
Kategori parah ini diambil dari jumlah rumah yang terendam.
Data BPBD Pelalawan mengatakan sebanyak 288 rumah terendam banjir di kecamatan Pangkalan Kerinci.
Padahal total seluruh rumah yang terendam di Pelalawan sebanyak 469 rumah.
Dari data tersebut memperlihatkan Kecamatan Pangkalan Kerinci menyumbang lebih dari setengah.
Di kecamatan ini sendiri pertama kali dibangun tenda pengungsi.
Ada dua tempat tenda yakni di desa Rantau Baru dan Kelurahan Kerinci Barat.
Delapan kecamatan yang terdampak banjir yakni selain kecamatan Pengkalan Kerinci, tujuh kecamatan lainnya yakni Langgam, Pelalawan, Bunut, Teluk Meranti, Pangkalan Kuras, Uki dan Kecamatan Kerumutan.
Dari delapan kecamatan terdampak tersebut, ada tiga kecamatan dimana tidak ada rumah warga yang terendam. Hanya tergenang saja.
Baca: Warga di Kecamatan Langkahan Aceh Utara Mengungsi ke Perbukitan Setelah Rumahnya Terendam Banjir
Tiga kecamatan dimanfaatkan rumah warga terentang saja yakni Pangkalan Kuras, Ukui dan Kerumutan.
Kecamatan Langgam sendiri ada 70 rumah yang terendam banjir.
Di Kecamatan Pelalawan ada 60 rumah.
Sedangkan di Bunut ada enam rumah dan Teluk Meranti ada 115 rumah terendam.
Total rumah yang tergenang di delapan kecamatan tersebut yakni 2.255 rumah.
Soal urusan rumah yang tergenang, ada tiga Kecamatan yang mendominasi yakni, Kecamatan Langgam sebanyak 530 rumah tergenang.
Sedangkan Kecamatan Pangkalan Kerinci sebanyak 557 rumah.
Untuk Kecamatan Pelalawan sebanyak 650 rumah.
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Puluhan Korban Banjir Pelalawan Mulai Derita Sakit Kulit dan Demam