Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Puluhan Jasad Korban Tsunami Ditemukan di Lokasi Proyek Pembangunan Rumah Bersubsidi di Aceh

Pekerja proyek pembangunan rumah bersubsidi di Dusun lamseunong, Gampong Kajhu, Kabupaten Aceh Besar dikagetkan dengan penemuan puluhan kantong hitam

Editor: Sugiyarto
zoom-in Puluhan Jasad Korban Tsunami Ditemukan di Lokasi Proyek Pembangunan Rumah Bersubsidi di Aceh
KOMPAS.com/ DASPRIYANI Y ZAMZAMI
Sebanyak 30 kerangka jenazah ditemukan warga Dusun Lamseunong, Gampong Kajhu, Aceh Besar, saat menggali lubang septik tank di lahan pembangunan perumahan bersubsidi, pada Rabu (19/12/2018). Kerangka jenazah ini diyakini sebagai korban bencana gempa dan tsunami yang melanda aceh tahun 2004 lalu. 

TRIBUNNEWS.COM - Pekerja proyek pembangunan rumah bersubsidi di Dusun lamseunong, Gampong Kajhu, Kabupaten Aceh Besar dikagetkan dengan penemuan puluhan kantong hitam berisi tulang belulang manusia, Rabu (19/12/2018) pagi.

Puluhan kantong berisi tulang manusia tersebut ditemukan pekerja saat menggali tanah untuk septic tank.

Ketua Pemuda Gampong Kajhu, Samuel (37) mengaku sudah menerima laporan adanya kecurigaan temuan mayat dari sejumlah pekerja sejak Selasa sore.

“Namun belum kita gali lebih dalam, selain waktu sudah malam, kami pun harus berembuk dulu dengan perangkat desa terutama Pak Keuchik (kepala desa) dan para imam desa, untuk menindaklanjuti temuan tersebut,” jelas Samuel.

Awalnya, sebut Samuel, para pekerja akan menggali lubang untuk area septic tank rumah yang dibangun, namun tak sengaja mereka menemukan tumpukan kantong plastik hitam, dan setelah diperiksa berisikan tulang-belulang manusia, bahkan ada yang masih bersisa juga pakaian yang digunakan.

Akhirnya, tambah Samuel, Rabu pagi, para pekerja melanjutkan pengerukan dan ternyata hanya dengan kedalaman kurang dari satu meter, mereka menemukan banyak kantong berisikan tulang belulang jasad manusia, yang diyakini sebagai korban bencana gempa dan tsunami.

“Kami menduga lokasi tempat dibangunnya perumahan bersubsidi ini sebelumnya bisa jadi kuburan massal, namun tidak pernah diketahui oleh warga sekitar, karena memang tidak ada tanda apa pun, selain lahan kosong yang bersemak, dan kemudian dijadikan lokasi pembangunan rumah bersubsidi,” ujar Samuel.

Berita Rekomendasi

Hingga sore hari, para pekerja dan warga setempat menemukan 30 kantong jenazah dan mengangkatnya ke halaman meunasah setempat.

Perangkat desa memutuskan untuk menguburkan kembali semua jenazah di tanah perkuburan gampong setempat.

“Namun sebelumnya kami akan memeriksa kembali kondisi jenazah-jenazah ini, jika ada tanda pengenal yang kami temukan akan kami umumkan, dan jika ada keluarga bisa mengambil jenazah untuk dimakamkan sendiri, atau merelakannya untuk dimakamkan di pemakaman gampong,” ujar Isam, kepala Dusun Lamseunong.

Untuk saat ini, perangkat Gampong Kajhu dan perangkat Dusun Lamseunong meminta pekerja pembangunan perumahan untuk menghentikan pekerjaan mereka sesaat hingga semua jenazah benar-benar tuntas ditemukan dan dievakuasi.

Gampong Kajhu adalah salah satu lokasi yang terparah terdampak bencana gempa dan tsunami yang melanda Aceh tahun 2004 lalu.


Baca: Kisah Kolektor Bonsai Asal Bantul : Separo Umur Dwiono Digunakan untuk Rawat Bonsai

Di Banda Aceh dan Aceh Besar tercatat ada 11 lokasi kuburan massal yang diketahui dengan resmi, sehingga memudahkan warga untuk melakukan ziarah.

Jenazah anak

Sementara itu, salah satu warga, Mariani, bergegas menuju meunasah di Gampong (desa) tempat dia tinggal kini.

Dari warga sekitar dia mendengar kabar bahwa di lahan perumahan seberang meunasah telah ditemukan banyak jenazah yang sudah menjadi tulang belulang.

“Mereka bilang itu warga yang meninggal ketika musibah gempa dan tsunami tahun 2004 lalu,” kisah Mariani, sambil terduduk lesu di beranda Meunasah.

Di hadapannya sudah terjejer 30 kantong hitam berisikan tulang belulang jenazah.

Bau pekat lumpur menebar terbawa angin. Bibirnya mengumandangkan istighfar walau dengan suara yang nyaris tak terdengar.

Dia berkeyakinan di antara jenazah tersebut ada anak semata wayangnya bernama Nurmalawati, yang dinyatakan hilang tahun 2004 lalu, karena ia tak pernah menemukan jasadnya.

“Saya yakin ia ada disini, karena rumahnya tak jauh dari meunasah ini, saya ikhlas jika ia kemudian akan dikuburkan bersama mayat yang lainnya,” ungkap Mariani sambil terisak, Rabu (19/12/2018).

Kenangan pilu 14 tahun lalu masih membekas dan tak mungkin hilang begitu saja.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Warga Kajhu Aceh Besar Temukan 30 Jasad Korban Bencana Tsunami"

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas