Janda Satu Anak di Bali Pilih Jadi Pengedar Narkoba untuk Memenuhi Kebutuhan Hidupnya
Seorang janda memilih jadi pengedar narkon jenis sabu diwilayah Denpasar dan Badung.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA – Seorang janda memilih jadi pengedar narkon jenis sabu diwilayah Denpasar dan Badung.
Janda satu anak bernama Sariasih (32) tersebut terjun ke bisnis Narkoba guna memenuhi kebutuhan hidupnya,.
Ia mendapatkan uang sebesar Rp 50.000 dari setiap paket yang ditransaksikan.
Baca: Alasan Airlangga Hartarto Tunjuk TGB Isi Jabatan Wakil Ketua Bappilu Golkar
Penangkapan Sariasih bermula dari pengembangan kasus narkoba yang sebelumnya di Polres Badung.
Diketahui Sariasih mengambil barang haram tersebut dari dalam lapas yang ada di Bali.
Bahkan setelah mendapatkan barang haram tersebut, ia merecah dan memasarkannya dengan cara menempel.
Kapolres Badung AKBP Yudith Satriya Hananta, dihadapan awak media mengatakan dari penangkapan Sariasih polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa kristal bening, yakni diduga sabu-sabu seberat 4,77 gram brutto.
Baca: Ayat Suci Alquran Jadi Mahar Pernikahan Nur Hamid dengan Poli Alexandrea Robinson Bule Asal Inggris
“Kami berhasil mengamankan tersangka Sariasih di Jalan Tukad Badung XXVII, Renon, Denpasar Selatan,” ujar Yudith, Kamis (20/12/2018).
Pejabat nomor satu di Polres Badung itu menjelaskan, Sariasih diamankan pada Selasa, 4 Desember 2018 lalu sekitar pukul 23.00 Wita.
“Ada setahun dia melaukan pekerjaan ini. Bahkan tersangka sudah menjadi Target Oprasi (TO) kami,” jelasnya.
Selain itu, pengedar yang menyasar wisatawan asing, William koe lewijn (19) juga berhasil diamankan Satuan Narkoba Polres Badung.
Baca: Suka Duka Pria yang Viral Menjualkan Helikopter Rp 25 Miliar, Pernah Hanya Dapat Upah Rp 150 Ribu
Pria asal Belanda ini diamankan di Jalan Raya Kerobokan , Banjar Taman, Kerobokan Badung.
Pria ini diamankan lantaran mengedarkan narkoba jenis sabu di wilayah Kuta dan Seminyak dengan sasarnnya turis mancanegara yang ada di Bali khususnya Badung.
“Kalau tersangka William sudah lama diam di Bali. Bahkan dia sudah lancar berbahasa Indonesia dan Bali. Tersangka ini juga sudah tau peredaran barang haram ini. Makanya ia gampang mendapatkan barang tersebut,” tuturnya