Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Basarnas Lampung Evakuasi 18 Jenazah Korban Tsunami, 8 di Antaranya Belum Teridentifikasi

Basarnas Lampung telah mengevakuasi 18 jenazah yang menjadi korban meninggal dunia tsunami Lampung, 8 di antaranya belum teridentifikasi.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Basarnas Lampung Evakuasi 18 Jenazah Korban Tsunami, 8 di Antaranya Belum Teridentifikasi
Tribun Lampung/Hanif Mustafa
Ratusan warga Telukbetung, Bandar Lampung mengungsi ke Balai Keratun Pemprov Lampung, Minggu, 23 Desember 2018 pagi. 

TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Badan SAR Nasional (Basarnas) Lampung telah mengevakuasi 18 jenazah yang menjadi korban meninggal dunia tsunami Lampung, Sabtu (22/12/2018).

Jumlah korban meninggal tersebut dievakuasi dari dua desa di Lampung Selatan.

Dari jumlah tersebut, delapan jenazah korban meninggal dunia belum teridentifikasi.

Humas Basarnas Lampung, Deni Kurniawan mengungkapkan, data tersebut per pukul 10.00 WIB pada Minggu (23/12/2018).

Jenazah dievakuasi dari dua desa di Lampung Selatan, yaitu Desa Kunjir dan Desa Cugung.

Berikut, nama-nama korban meninggal dunia tsunami Lampung.

Desa Kunjir:

Berita Rekomendasi

1. Deni Kurniawan, laki-laki 24 tahun
2. Gadis, perempuan 3 tahun
3. Runtah, perempuan 50 thn
4. 2 orang belum teridentifikasi

Desa Cugung:

1. Putra, laki-laki 8 tahun
2. Sanam, laki-laki 70 tahun
3. Caisa, perempuan 18 tahun
4. Arka, laki-laki 2,5 tahun
5. Sainah, perempuan 60 tahun
6. Rumtah, perempuan 50 tahun
7. Nursiah, perempuan 50 tahun
8. 6 jenazah belum teridentifikasi

Keluarga dari puluhan jenazah korban musibah tsunami di Pantai Carita, terus berdatangan ke Puskesmas Carita, Pandeglang, Banten, Minggu (23/12/2018). TRIBUNJAKARTA.COM/DWI PUTRA KESUMA
Keluarga dari puluhan jenazah korban musibah tsunami di Pantai Carita, terus berdatangan ke Puskesmas Carita, Pandeglang, Banten, Minggu (23/12/2018). TRIBUNJAKARTA.COM/DWI PUTRA KESUMA (Tribunjakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

Selain korban meninggal, Deni mengatakan, sebanyak 50 orang dilaporkan mengalami luka dan sedang menjalani perawatan di RSUD Bob Bazar Kalianda.

43 Jenazah
Sedikitnya 43 korban ditemukan tewas dalam tsunami Lampung, khususnya di kawasan pesisir Lampung Selatan.

"Sampai siang ini, dari laporan ada 43 korban meninggal yang ditemukan. Tim masih melakukan pencarian. Kemungkinan ada korban lain yang belum ditemukan," kata Plt Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto, Minggu (23/12/2018).

Baca: Kronologi Tsunami Banten yang Tewaskan 168 Orang, Termasuk Bani Seventeen dan Istri Ade Jigo

Selain korban tewas, sejauh ini tercatat 112 orang mengalami luka-luka hingga patah tulang.

Sebagian korban luka dirawat di RSUD Bob Bazar, Kalianda.

Nanang mengatakan, Pemkab Lampung Selatan akan mendirikan posko di Desa Way Muli untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat.

Pemerintah juga akan menyiapkan layanan crisis center di RSUD Bob Bazar, Kalianda.

"Untuk saat ini kita lakukan upaya evakuasi korban dan tangggap bencana," terang Nanang.

Tim gabungan yang terdiri dari Taruna Siaga Bencana, BPBD, TNI, Polri, Basarnas, SKPD, PMI, relawan dan masyarakat melakukan penyisiran ke lokasi terdampak tsunami yang melanda Pantai Anyer Banten dan Lampung Selatan Sabtu (22/122018) pukul 21.27 WIB.
Tim gabungan yang terdiri dari Taruna Siaga Bencana, BPBD, TNI, Polri, Basarnas, SKPD, PMI, relawan dan masyarakat melakukan penyisiran ke lokasi terdampak tsunami yang melanda Pantai Anyer Banten dan Lampung Selatan Sabtu (22/122018) pukul 21.27 WIB. (Twitter/@Sutopo_PN)

Sejauh ini, beberapa daerah paling parah terdampak tsunami berada di Desa Way Muli dan Desa Kunjir.

14 Jenazah Ditemukan
Sebanyak 14 korban tewas dalam tsunami Lampung ditemukan di Desa Way Muli Induk, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Minggu (23/12/2018).

Warga dan tim gabungan masih melakukan pencarian korban lainnya yang mungkin belum ditemukan.

Jenazah korban akan disemayamkan di Masjid Nurul Hidayah.

Rencananya, jasad korban tewas segera dimandikan untuk dimakamkan.

Desa Way Muli menjadi salah satu desa yang paling parah terkena bencana tsunami Lampung.

Bahkan, tidak sedikit rumah warga yang rata dengan tanah.

Sampai siang ini, proses pencarian korban masih dilakukan.

Baca: Puskesmas Carita Dijadikan Tempat Singgah Korban Meninggal Tsunami Selat Sunda

Karena diperkirakan masih banyak korban yang belum ditemukan.

Remaja Hilang
Seorang remaja bernama Sahroni dilaporkan hilang dalam tsunami Lampung yang melanda Kalianda, Lampung Selatan, Sabtu, 22 Desember 2018 sekitar pukul 21.15 WIB.

Teguh (18), warga Merambung Desa Pandan, Kalianda, Lampung Selatan, mengatakan, Sahroni belum ditemukan pasca terjadinya tsunami Lampung di kawasan PPI Bom, Kalianda.

Saat kejadian, Teguh dan Sahroni bermain di tepi Pantai PPI Bom.

Tiba-tiba gelombang tinggi datang.

Teguh dan Sahroni pun berlari untuk menyelamatkan diri.

"Gelombang datang tiga kali. Pertama, merobohkan motor yang kita pakai. Kita kemudian lari. Tapi, gelombang kedua dan ketiga datang," kata Teguh.

Teguh sempat berpegang pada batu saat gelombang datang.

Pasca tsunami, Teguh kehilangan jejak Sahroni.

"Saya nggak tau dia kebawa ombak apa nggak. Tapi, saya masih belum menemukan dia," ujar Teguh.

Tsunami setinggi empat meter menghantam kawasan pesisir Kalianda dan pesisir Rajabasa, Sabtu malam.

Akibatnya, sebagian rumah warga di kawasan pesisir rusak berat.

Warga pesisir pun mengungsi ke rumah kerabatnya yang lebih aman.

Warga masih khawatir gelombang tinggi masih akan menerjang. (noval andriansyah)

Artikel ini telah tayang di Tribunlampung.co.id dengan judul UPDATE TSUNAMI LAMPUNG - 8 Jenazah dari 2 Desa Belum Teridentifikasi, Nama-nama Korban Meninggal

Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas