Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dua Personel Seventeen Meninggal, Drummer Masih Hilang, Ini Tangisan dan Harapan Ifan

Grup band Seventeen menjadi saksi sekaligus korban ganasnya terjangan tsunami di Pantai Tanjung Lesung, Banten pada Sabtu (22/12/2018) malam.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Dua Personel Seventeen Meninggal, Drummer Masih Hilang, Ini Tangisan dan Harapan Ifan
Tribunnews/JEPRIMA
Sisa-sisa alat musik Band Seventeen yang diterjang tsunami di kawasan Tanjung Lesung, Banten, Jawa Barat, Minggu (23/12/2018). Tsunami diselat Sunda yang terjadi pada sabtu 22 Desember 2018 hingga kini tercatat sebanyak 168 orang meninggal dunia dan korban luka-luka mencapai 745 orang serta yang masih dalam pencarian sebanyak 30 orang. (Tribunnews/Jeprima) 

Dalam keterangan unggahannya Ifan juga mengirimkan doa untuk rekannya yang sudah berpulang.

"Selamat jalan ko Eman @hermanseventeen , husnul khotimah. Temen2 semua maafin semua salah mas Herman ya, mohon diikhlaskan dan dkirimi doa buat almarhum.

@uje17_rukmanarustam juga selamat jalan jang, husnul khotimah InsyaAllah jang, ujang orang baik.
InsyaAllah ko Eman sama Ujang ditempatkan Allah disisiNYA yang paling mulia," ujar Ifan.

Update, Korban Tewas Tsunami Selat Sunda

Korban terjangan tsunami yang melanda Provinsi Banten dan Lampung jumlahnya terus bertambah.

Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Puwo Nugroho mengatakan, data yang ia terima hingga pukul 13.00 korban meninggal dunia ada 168 orang.

Dilaporkan 745 orang mengalami luka-luka dan 30 orang hilang.

BERITA TERKAIT

Dari data tersebut menurut Sutopo Purwo Nugroho belum ada informasi orang asing yang turut menjadi korban tsunami.

Akibat tsunami yang menerjang sekitar pukul 21.00 tersebut sebanyak 558 unit rumah rusak, sembilan hotel rusak berat, 60 warung kuliner, dan 350 perahu rusak.

"Jumlah masih akan terus bertambah, ini masih data sementara. Mulai dari TNI, Polri, PMI, Tagana, BPBD masih terus melakukan pencarian korban. Jalan-jalan juga masih ada yang tertutup material yang terbawa tsunami," kata Sutopo Purwo Nugroho saat jumpa pers di kantor BPBD DIY, Minggu (23/12/2018).

Ia menambahkan, saat ini pihak-pihak terkait baik BPBD dan BMKG masih mencari tahu penyebab tsunami tersebut.

"Kami masih cari penyebabnya, dugaan sementara adalah karena longsor bawah laut akibat aktivitas anak Gunung Krakatau dan juga gelombang tinggi karena purnama. Sementara karena kedua gejala alam itu terjadi bersama. Namun kami akan terus kaji, apa benar seperti itu," ucap Sutopo Purwo Nugroho.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas