12 Nelayan yang Melaut di Sekitar Gunung Anak Krakatau Tak Diketahui Nasibnya
Nelayan mengatakan 12 teman mereka sesama nelayan yang sedang mencari ikan di sekitar kawasan GAK sampai saat ini belum diketahui kondisinya.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Lampung, Dedi Sutomo
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG SELATAN - Sebanyak 12 nelayan yang kerap melaut di sekitar kawasan Pulau Panjang di dekat Gunung Anak Krakatau (GAK) belum diketahui nasibnya pasca gelombang tinggi terjadi di kawasan pesisir Lampung Selatan pada Sabtu (22/12/2018) malam.
Umar, warga Pulau Sebesi mengatakan ada 4 nelayan yang terdampar dan berhasil dievakuasi ke Pulau Sebesi.
Mereka mengaku nelayan dari Desa Kenali Kecamatan Rajabasa yang biasanya mencari ikan di sekitaran GAK.
"Mereka mengatakan ada 16 nelayan yang sedang mencari ikan di sekitar kawasan GAK. Mereka membuat tenda di Pulau Panjang saat gelombang tsunami terjadi," kata Umar kepada Tribun Lampung, Senin (24/12/2018).
Keempat nelayan tersebut mengatakan 12 teman mereka sesama nelayan yang sedang mencari ikan di sekitar kawasan GAK sampai saat ini belum diketahui kondisinya.
Mereka memang kerap mencari ikan di sekitar kawasan GAK hingga satu pekan baru pulang.
Baca: Cerita Yeni Selamat Setelah Memanjat Pohon saat Gelombang Tsunami Menyapu Vila yang Ditempatinya
Warga Desa Tejang Pulau Sebesi sampai saat ini masih mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Mereka belum berani pulang ke rumah mereka pasca terjangan gelombang tsunami pada Sabtu (24/12/2018) malam.
Warga sendiri mulai kekurangan stok bahan pokok.
Sejauh ini belum ada tim dari Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan dan tim tanggap bencana yang menyambangi warga di Pulau Sebesi.
Artikel ini telah tayang di Tribunlampung.co.id dengan judul UPDATE TSUNAMI LAMPUNG - Nasib 12 Nelayan yang Melaut di Dekat GAK Belum Diketahui