Inilah Orang Pertama yang Meyakini dan Mengabar Tsunami Banten Beserta Video, Meski Dibantah BMKG
Tsunami Selat Sunda datang tiba-tiba dan merenggut ratusan korban jiwa dan luka.
Editor: Sugiyarto
Namun tak lama, video yang diunggah @BiLLRaY_telah dihapusnya di Twitter.
Video tersebut dihapus tak lama setelah Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
melalui akun twitter resminya, menyebut gelombang tinggi tersebut bukan sebagai tsunami.
"BMKG tidak mencatat adanya gempa yang menyebabkan tsunami malam ini. Yang terjadi di Anyer dan sekitarnya bukan tsunami, melainkan gelombang air laut pasang,” tulis @infoBMKG lagi.
Apalagi ada fenomena bulan purnama.
"Terlebih malam ini ada fenomena bulan purnama yang menyebabkan air laut pasang tinggi. Tetap tenang,” tulis tulis @infoBMKG.
Tidak hanya BMKG, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), malam itu juga memastikan apa yang terjadi di Pantai Anyer, Banten, bukanlah tsunami.
Hal itu diungkapkan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho.
Ia memastikan tidak ada tsunami di Pantai Anyer dan Lampung Selatan.
Penegasan itu disampaikan Sutopo menyusul informasi tsunami di Pantai Anyer yang berkembang di media sosial.
Masyarakat di sekitar Pantai Anyer dan Lampung Selatan dikagetkan dengan adanya air laut naik yang menerjang bangunan di sekitar pantai, Sabtu (22/12/2018) pukul 21.30 WIB.
Gelombang naik cukup besar juga bersamaan dengan kencang.
Fenomena ini disebabkan oleh adanya gelombang pasang.
Apalagi saat ini sedang bulan purnama sehingga menyebabkan permukaan air laut naik.
BMKG telah melaporkan tidak ada gempa besar yang dapat membangkitkan tsunami, baik gempa di sekitar Selat Sunda maupun di Samudera Hindia.