Simak Kronologi Seorang Pria yang Berhasil Selamat dari Banjir Bandang di Bali
Simak Kronologi Seorang Pria yang Berhasil Selamat dari Banjir Bandang di Bali, Kejadian saat ia tertidur pulas hingga lari ke Lumbung Padi
Editor: Umar Agus Wijayanto
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Banjir bandang menerjang wilayah Dusun/Desa Musi, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Minggu (23/12/2018) dinihari.
Lumpur setebal kurang lebih 30 sentimeter masuk hingga ke kediaman milik Made Agus (50).
Akibatnya, sejumlah alat rumah tangga seperti kasur dan televisi miliknya rusak.
Pun tembok yang mengelilingi rumahnya sepanjang 40 meter jebol.
Ditemui di kediamannya, Agus menuturkan, hujan deras mengguyur Desa Musi sejak Sabtu (22/12/2018) pukul 18.00 WITA hingga Minggu dinihari.
Memasuki pukul 00.30 wita, Agus yang mulanya tengah tertidur lelap, tiba-tiba dibangunkan oleh keluarganya dan mengatakan bila air sungai yang mengalir di bawah jembatan Desa Musi meluap.
Dalam hitungan detik, air bercampur lumpur serta puing-puing kayu, dengan cepat masuk ke dalam rumahnya.
Terang saja, mengingat letak sungai tersebut berada tepat di depan rumah Agus.
Alhasil, pria yang bekerja sebagai sopir ini pun tak sempat menyelamatkan harta bendanya.
Ia bersama orangtua, kakak dan keponakannya memilih untuk menyelamatkan diri dengan naik ke atas lumbung padi milik yang lokasinya tak jauh dari rumah.
"Keluarga saya teriak-teriak bilang ada banjir. Air campur lumpur dan kayu cepat sekali masuk ke rumah."
"Mau mengeluarkan mobil sudah tidak sempat. Akhirnya ibu dan keponakan saya ajak lari ke lumbung padi, karena posisi lumbungnya agak tinggi."