Kondektur Angkutan Kota di Terminal Cicaheum Bandung Positif Gunakan Obat Keras
Seorang kondektur angkutan kota di Terminal Cicaheum positif menggunakan obat keras secara ilegal.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Seorang kondektur angkutan kota di Terminal Cicaheum positif menggunakan obat keras secara ilegal, usai dilakukan tes urine oleh Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Bandung di Terminal Cicaheum, Selasa (25/12/2018).
"Satu orang berinisial D, kondektur angkutan kota, positif menggunakan Bendiazepine, obat keras yang harus menggunakan resep dokter," ujar Kasat Narkoba Polrestabes Bandung, AKBP Irfan Nurmansyah usai tes urin.
Obat itu masuk ke dalam golongan daftar G dan wajib menggunakan resep dokter untuk mengkonsumsinya. Obat itu biasa digunakan sebagai penenang.
Baca: Liriknya Disebut Jadi Kenyataan, Sederet Musikus Akui Kekuatan Magis Lagu Seventeen 'Kemarin'
Tes urine digelar Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Bandung untuk memastikan sopir bus di Terminal Cicaheum tidak menggunakan narkotika psikotoprika saat membawa penumpang ke luar kota.
"Untuk keselamatan penumpang, jadi kami ingin pastikan sopir bus ini tidak sedang dalam pengaruh narkotika dan psikotoprika. Tadi ada 75 sopir bus yang menjalani tes urin, alhamdulillah negatif, hanya D saja yang positif," ujar Irfan.
Baca: Sarkawi Beserta Istri dan 5 Cucunya Bertahan Hidup di Bukit Meski Tak Ada Bantuan Diterima
D mengaku mengonsumsi obat itu bersamaan dengan minuman keras dengan sengaja supaya mabuk.
"Kami sedang dalami dimana D membeli obat-obatan itu," kata Irfan.
Pantauan Tribun Jabar, polisi mendatangi sopir bus dari kendaraannya kemudian membawa mereka ke lantai dua kantor terminal.
Tes urine digelar bersamaan dengan libur Natal dan Tahun Baru dan tingginya penggunaan transportasi massal oleh masyarakat untuk mudik atau liburan.
Kasim (50), sopir bus Budiman turut menjalani pemeriksaan tes urin. Ia mengatakan hal itu perlu untuk keselamatan penumpang.
"Ini sangat bagus untuk sopir karena kan sekarang penumpang lagi tinggi karena liburan. Jadi, sopir membawa penumpang ini dipastikan tidak aneh-aneh atau tidak dalam pengaruh obat-obatan," ujar Kasim yang membawa bus jurusan Bandung-Tasikmalaya ini.
Sopir lainnya, Jajang (45) sopir jurusan Bandung-Pangandaran mengaku tidak takut menjalani tes urin. Setiap tahun jelang liburan panjang, ia rutin dites urine oleh polisi.
"Hasilnya selalu negatif karena saya sadar diri saya bawa penumpang banyak, jadi tidak aneh-aneh demi keselamatan penumpang," kata dia. Petugas Dishub Kota Bandung tampak turut membantu jalannya tes urine untuk sopir.