Seorang Petani Ditemukan Istrinya Sudah Tak Bernyawa di Gubuk Kebun
Seorang petani di Desa Nian, Kecamatan Miomaffo Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timor ditemukan meninggal di kebunnya.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Reporter Pos Kupang, Tommy Mbenu Nulangi
TRIBUNNEWS.COM, KEFAMENANU - Seorang petani di Desa Nian, Kecamatan Miomaffo Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ditemukan meninggal di kebunnya.
Warga RT 007/RW 003, Desa Nian yang diketahui bernama Baltasar Kusi Roy itu ditemukan meninggal dunia di kebunnya pada, Senin (24/12/2018) sekira pukul 07.00 Wita.
Kapolres Kabupaten TTU, AKBP Rishian Krisna Budhiaswanto, S.H, SIK, MH kepada Pos Kupang menjelaskan, kejadian tersebut bermula ketika pada hari Minggu tanggal 23 Desember 2018 sekira jam 09.00 Wita, korban pergi ke kebunnya untuk melaksanakan ritual adat di wilayah RT 010/RW 002 di Desa Nian.
"Sekira pukul 23.00 Wita korban kembali ke rumah dan kemudian meyampaikan kepada istrinya bahwa besok pagi datang ke kebun untuk membantu membersihkan rumput," kata AKBP Krisna.
Krisna menambahkan, selanjutnya korban langsung pergi ke kebun di Kampung Liman pada saat itu juga bersama anggota keluarga untuk melaksanakan ritual adat meminta hujan pada leluhur yang dimulai sekira pukul 09.00 Wita.
Baca: Seorang Wanita Bersuami Dibunuh Selingkuhannya Setelah Mengaku Hamil 2 Bulan
"Selama ritual adat korban mengatakan ia sedang sakit perut sehingga tidak bisa makan dan pada pukul 22.00 Wita korban pamit untuk pulang lebih duluan karena sakit perut," ungkapnya.
Senin (24/12/2018) sekira pukul 08.00 Wita, istri korban mendatangi kebun.
Setelah tiba di kebun istrinya melihat pintu gubuk tertutup sehingga langsung mendorong dan masuk ke dalam gubuk tersebut.
"Setelah berada di dalam, istrinya sempat bergurau dengan korban dan mengatakan bangun sudah karena sudah jam 08.00 Wita. Namun setelah istrinya memegang kaki korban barulah saksi mengetahui korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa lagi," ujarnya.
Melihat korban sudah tak bernyawa lagi, istri korban langsung kembali ke rumah dan memberitahukan kepada semua anggota keluarganya.
Krisna mengungkapkan, anggota identifikasi dari Polres TTU mendatangi TKP untuk melakukan olah TKP.
Posisi korban tidur telentang dengan kedua tangan berada di atas dada dan kaki kanan korban menyilang di atas kaki kiri.
Baca: Korban Meninggal Akibat Tsunami di Lampung Selatan Mencapai 108 Orang
"Secara kasat mata tidak terdapat tanda kekerasan di seluruh bagian tubuh korban. Kemudian terdapat bercak air mani pada celana korban dan terdapat kotoran manusia," jelasnya.
Pada jarak kurang lebih 10 meter dari gubuk, kata Krisna, terdapat sepasang sandal korban berwarna biru yang dilepas tepat di bawah pagar kayu pembatas kebun.
Selain itu, di depan pintu masuk gubuk terdapat satu botol air mineral berisi sisa miras jenis sopi kampung.
Sekira pukul 09.00 Wita, korban dievakuasi dan dibawa ke rumahnya di Desa Nian.
Keluarga korban menerima kematian korban sebagai musibah dengan membuat pernyataan penolakan autopsi.
Artikel ini telah tayang di Pos-kupang.com dengan judul BREAKING NEWS: Usai Lakukan Ritual Adat Panggil Hujan, Pria Asal TTU Ini Meninggal di Kebunnya