Suka Duka Warseno, 28 Tahun Jadi Perajin Terompet Tahun Baru di Solo
Bahan kertas warna-warni serta peluit bambu dirangkai Warseno (45) bersama sang istri Sri Rahayu (45), menjadi sebuah terompet.
Editor: Hanang Yuwono
(TribunSolo.com/Garudea Prabawati)
TRIBUNNEWS.COM,SOLO - Satu persatu bahan-bahan kertas warna-warni serta peluit bambu dirangkai Warseno (45) bersama sang istri Sri Rahayu (45), menjadi sebuah terompet tahun baru.
Setelah jadi, beragam bentuknya, mulai dari terompet kerucut biasa, bentuk saxophone, hingga bentuk naga.
"Sudah sejak 1990 saya membuat terompet, jadi dapat dikatakan sudah 28 tahun lamanya," kata pria yang juga berprofesi sebagai penjual mainan keliling ini, saat berbincang dengan TribunSolo.com di rumanhya, Kelurahan Mojo, Kecamatan Semanggi, Solo, Rabu (26/12/2018).
Ia memproduksi terompet handmade di rumah sederhananya bersama sang istri.
Pihaknya berujar dalam satu minggu, dapat berproduksi hingga ribuan terompet.
"Tapi itu untuk bentuk terompet biasa, yang kerucut, yakni sebanyak 1000 terompet dalam satu minggu," imbuhnya.
Sedangkan untuk terompet naga dan terompet saksopon dalam waktu dua hari pihaknya dapat memproduksi masing-masing 50 terompet.
Sementara untuk bahan baku, pihaknya mengaku menggunakan bahan baku bekas tapi baru.
"Jadi saya ambil diperjuangkan yang merupakan produk salah desain jadi daripada dibuang dimanfaatkan untuk membuat produk saya ini," katanya.