BMKG Lampung Peringatkan Gelombang Tinggi, Aktiviyas Pelayaran di Bakauheni Masih Normal
Tinggi gelombang 1,25 meter hingga 2,5 meter berpeluang terjadi beberapa titik diantaranya di perairan barat Lampung dan Selat Sunda bagian Selatan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Tribun Lampung Noval Andriansyah
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi perairan Indonesia, termasuk Selat Sunda.
Kepala Stasiun Maritim BMKG Lampung Sugiono membenarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan nomor ME.301/PD/27/APM/XII/BMKG-2018, berlaku sejak 27 Desember 2018 pukul 07.00 WIB hingga 30 Desember 2018 pukul 07.00 WIB.
Dalam narasi peringatan dini gelombang tinggi tersebut disebutkan, terdapat pola tekanan rendah 1002 hPa dan 1008 hPa di Samudera Pasifik utara Papua dan Laut China Selatan. Pola angin di Indonesia, umumnya bergerak dari barat daya ke barat laut dengan kecepatan angin berkisar antara 5 sampai 25 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sunda, Perairan Kepulauan Seribu, Laut Sulawesi, Perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, Perairan utara Halmahera, dan Laut Banda. Kondisi tersebut mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut," bunyi narasi peringatan dini tersebut.
Baca: Warga Kediri Dihebohkan Temuan Ratusan Buku Beraliran Kiri di Dua Toko Buku di Pare
Tinggi gelombang 1,25 meter hingga 2,5 meter berpeluang terjadi beberapa titik diantaranya di perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian Selatan dan Perairan Selatan Banten hingga Jawa Barat.
Sugiono menjelaskan, harap diperhatikan resiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Seperti, perahu nelayan, kapal tongkang, kapal ferry, dan kapal ukuran besar seperti kargo atau kapal pesiar.
Baca: Tangis Keluarga Pemulung Ini Pecah Setelah Fajar Ditemukan Tewas Tenggelam di Sungai Kalimalang
Meski demikian, Sugiono mengatakan, kondisi tersebut belum mengganggu pelayaran di Pelabuhan Bakauheni. Sejauh ini, kata Sugiono, arus penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni masih normal.
"Sampai saat ini masih normal. Peringatan dini gelombang tinggi belum berdampak sampai ke sana (Bakauheni)," kata Sugiono.