Kisah Yanto Saat Tsunami: Seventeen Baru Nanyi Satu Lagu Air Laut Sudah Menyapu Panggung
Yanto masih ingat betul saat itu malam Sabtu (22/12/2018) ratusan PT PLN Persero tengah mengadakan acara gathering dan festival di acara itu.
Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Hendra Gunawan
"Tidak pikir panjang langsung mengevakuasi tamu-tamu yang sudah terkapar di jalan, dipagar," katanya.
Usaha pria paruh baya itu tidak sia-sia. Malam itu didapatkannya lima orang tewas terkapar disekitar Beach Sport.
"Siangnya tambah empat, hari kedua itu tambah lagi tiga, anak kecil dua orang dewasa satu," kata Yanto.
Air mata Yanto pun tidak terbendung, ketika tempat mengabdi sejak tahun 1992 itu hancur lebur dan memakan banyak korban tewas.
Termasuk keponakannya yang menonton Seventeen manggung, belum jua diketemukan hingga saat ini.
Karenanya ia akan tetap berada di Tanjung Lesung Resort Beach meskipun ada peringatan siaga 2 atau 3 Gunung Anak Krakatau.
"Satu lagi, namanya Aril, belum ditemukan. Makanya sampai hari ini pun seluruh raga dan jiwa saya terus ada disini," tutur Yanto seraya mengusap air matanya.