Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Update: Korban Tsunami yang Tewas di lampung 116 Orang, 11 Masih Dalam Pencarian

Gelombang tsunami yang menerjang kawasan pesisir Lampung Selatan pada Sabtu, 22 Desember 2018 malam

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Update: Korban Tsunami yang Tewas di lampung 116 Orang, 11 Masih Dalam Pencarian
TRIBUN LAMPUNG/PERDIANSYAH
Proses evakuasi puing-puing bangunan yang runtuh di Desa Way Muli Timur, Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Minggu (23/12/2018). Desa yang berada di pesisir Teluk Lampung ini merupakan salah satu titik terparah pasca tsunami yang melanda wilayah Lampung Selatan, pada Sabtu (22/12/2018) malam. Tsunami yang sama juga menghantam pesisir provinsi Banten dan mengakibatkan ratusan orang meninggal. TRIBUN LAMPUNG/PERDIANSYAH 

Untuk bertahan di rumah, mereka khawatir adanya gelombang tsunami susulan.

Baca: Video Nikahannya dengan Pria Bule Beredar, Aura Kasih Bagikan Momen Spesial Usai Ijab Kabul

Apalagi sejak tragedi terjangan tsunami pada Sabtu, 22 Desember 2018, letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) terdengar cukup keras dari kawasan pesisir.

“Kita masih belum berani untuk tinggal di rumah, meski tidak rusak diterjang tsunami. Kita khawatir akan ada tsunami susulan,” kata Desi, ibu rumah tangga yang mengungsi bersama keluarganya di kebun, Kamis, 27 Desember 2018.

Warga berharap bantuan tenda atau terpal untuk membuat tenda yang lebih baik.

Sehingga saat hujan mengguyur, mereka tidak harus berbasah-basahan.

“Kita kasihan anak-anak. Sudah udara dingin, terkadang juga ada rembesan air hujan,” kata Neneng, wanita asal Desa Way Muli yang mengungsi di kaki Gunung Rajabasa.

BERITA TERKAIT

Tidak hanya tenda yang lebih layak. Warga pun berharap ada bantuan selimut dan kelambu untuk anak-anak balita.

Pasalnya, pada malam hari cukup banyak nyamuk.

Hal lainnya yang juga dibutuhkan warga yakni lampu emergensi, pakaian anak, pembalut wanita, dan alat rumah tangga untuk memasak.

Mulai Diserang Penyakit

Tinggal selama empat hari di tenda, sejumlah pengungsi di kaki Gunung Rajabasa mulai terserang penyakit.

Kebanyakan warga mengeluhkan demam, batu, pilek, dan gangguan pernapasan.

Ada juga warga yang memiliki riwayat sakit gula darah, hipertensi, dan sakit lainnya yang kambuh.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas